Heboh Pegawai SPBU Shell Banting Stir Jualan Kopi Gegara Bensin Habis

Newscast.id - Video pegawai SPBU Shell Indonesia kini banting stir jualan kopi viral di media sosial. Kondisi ini diduga lantaran BBM mereka kosong.

Video ini viral di sejumlah akun media sosial. Fenomena ini mencuat usai SPBU milik swasta itu kehabisan bensin dan sulit untuk mendatangkan bensin.

Dari video yang beredar terlihat sebuah SPBU di kawasan Bintaro terlihat kosong. Namun, di depan SPBU itu tampak dua pegawai yang mengenakan seragam Shell sedang berjualan kopi.

Bahkan mereka berjualan kopi dengan memberikan promo. Kopi sebesar 1 liter didiskon 50 persen dari Rp120 ribu menjadi hanya Rp60 ribu saja.

Baca juga
Stok BBM Shell dan BP-AKR Kosong Diduga Gegara Pembatasan Izin, ESDM Buka Suara

"Apresiasi tinggi buat @Shell Indonesia Official yg berupaya bertahan menginovasikan apapun buat dijual demi menghadapi menerpa badai dunia perbahan bakaran ini sehat2 semua karyawan BBM swasta di Indonesia," tulis akun tersebut dikutip Jumat, 19 September 2025.

Fenomena ini ternyata tak hanya terjadi di SPBU di Bintaro ini. Tetapi juga terjadi di sejumlah SPBU Shell lainnya.

Pegawai SPBU Shell jualan kopi

Untuk diketahui, Shell Indonesia dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan SPBU akibat stok BBM yang kosong sejak akhir Agustus.

President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, menyatakan, pihak manajemen hanya melakukan penyesuaian operasional selama bensin tidak tersedia penuh. Penyesuaian itu mencakup jam buka SPBU serta jumlah tim yang bertugas.

"Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap, termasuk penyesuaian jam operasional dan tim yang bertugas melayani para pelanggan," kata Ingrid dalam keterangannya.

Dia menegaskan SPBU Shell tetap beroperasi. Termasuk menjual produk BBM lain serta produk Shell.

Mengenai kelangkaan bensin di SPBU swasta, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membantah hal itu terjadi karena pemerintah tidak memberikan izin. Menurutnya, pemerintah telah memberikan izin sesuai kuota per tahun dan dievaluasi berkala setiap tiga tahun sekali.

“Jadi gini untuk ketersediaan BBM nasional kita untuk swasta kita memberikan kuota impor itu seperti 2024,” kata Bahlil.

“Kalau ada yang masih kurang, silakan beli juga di Pertamina,” kata Bahlil. 

Artikel lainnya: Istri Presiden ke-1 Soekarno, Yurike Sanger Meninggal Dunia di Amerika Serikat