Arab Saudi Bangun Kereta Cepat, Murah Mana Harganya Dibanding Whoosh

  • Arry
  • 26 Oktober 2025 11:48
Kereta Cepat Saudi Land Bridge(daleel/daleel)

Newscast.id - Arab Saudi tengah menggodok proyek ambisius yakni Saudi Land Bridge. Proyek kereta cepat ini diperkirakan memiliki nilai investasi mencapai US$7 miliar atau sekitar Rp116,2 triliun

Kereta Cepat Saudi Land Bridge akan memiliki panjang sekitar 1.500 kilometer. Rel akan menghubungkan Laut Merah di Jeddah dengan Teluk Arab di Dammam melalui ibu kota Riyadh.

Mengutip Daleel, platform Program Pembangunan Industri dan Logistik Nasional (NIDLP) Arab Saudi, proyek kereta cepat ini akan memangkas waktu perjalanan antara Riyadh dan Jeddah dari sekitar 12 jam perjalanan darat menjadi kurang dari empat jam dengan Saudi Land Bridge.

Proyek kereta cepat ini akan digarap Saudi Railway Company. Pembangunan termasuk untuk stasiun penumpang dan barang, serta penghubung antara Pelabuhan Raja Abdullah dan kawasan industri seperti Yanbu.

Baca juga
Luhut Bicara Proyek Whoosh: Sudah Busuk dari Awal

Pihak Arab Saudi pun sudah memesan 15 rangkaian kereta dengan kecepatan hingga 200 km per jam untuk mendukung operasional jaringan baru tersebut.

Selain Land Bridge, Arab Saudi ternyata juga telah menyiapkan layanan kereta mewah “Dream of the Desert”. Kereta ini akan membentang sekitar 1.290 kilometer dari Riyadh hingga Qurayyat. Proyek ini menawarkan pengalaman perjalanan eksklusif melintasi lanskap gurun dan pegunungan Arab Saudi.

Lalu bagaimana perbandingannya dengan Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung?


Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh (kcic)

Indonesia sudah terlebih dahulu memiliki kereta cepat dibanding Arab Saudi. Kereta cepat yang diberi nama Whoosh itu menghubungkan Jakarta dan Bandung.

Panjang trayek Whoosh tercatat mencapai 142,3 km. Dengan jarak ini, penumpang dari Stasiun Halim akan tiba di Stasiun Padalarang hanya dalam waktu 30-45 menit saja.

Untuk angka investasi, proyek Whoosh diperkirakan menghabiskan anggaran mencapai US$7,27 miliar atau sekitar Rp 120,6 triliun. Angka ini sudah termasuk pembengkakan biaya (cost overrun) senilai US$1,2 miliar atau Rp19,8 triliun.

Artikel lainnya: Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Ini Penjelasan Dukcapil

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan