Pak RT Ungkap Pesan terakhir Satu Keluarga Tewas Mengering di Kalideres

  • Arry
  • 12 Nov 2022 11:56
Ilustrasi Garis Polisi(ist/ist)

Penemuan jenazah satu keluarga di Perumahan Citra Garden 1 Extension Kalideres, Jakarta Barat, membuat heboh. Eampt anggota keluarga seluruhnya tewas dalam keadaan mengering.

Mereka adalah Rudyanto Gunawan (71), istrinya yang bernama K. Margaretha Gunawan (58), anak perempuan yang bernama Dian (40), serta Budyanto Gunawan (69) yang merupakan ipar Rudyanto.

Ketua RT di lingkungan rumah korban bernama Asiong membuka percakapan terakhirnya dengan salah satu anggota keluarga yang tewas mengenaskan tersebut. Percakapan terakhir terjadi pada 31 Agustus 2022.

Menurutnya, saat itu dia mengirimkan pesan terkait tunggakan PLN ke rumah keluarga korban. Pesan dikirim ke Dian.

"Tunggakan PLN Mohon segera dilunasi ya, Takutnya listriknya diputus, tolong dikabari lagi ya Dian," kata Asiung dalam pesan via WhatsApp.

Baca juga
Rumah 1 Keluarga yang Tewas Gegara Tak Makan di Kalideres, 2 Bulan Listriknya Mati

Menurutnya, Dian sempat membalas pesan WA tersebut dan mengucapkan permintaan maaf.

"Iya om, maaf ya om jadi ngerepotin, nanti aku kabarin lagi terima kasih," balas Dian.

Asiong juga menceritakan kronologi penemuan keempat jasad tersebut. Menurutnya, hal tersebut bermula saat warga mengeluhkan adanya bau busuk yang sangat menyengat dari rumah korban.

"Sabtu lalu sudah tercium bau sedikit, tiga hari lalu itu bau busuknya sudah menyengat. Kebetulan Rabu pukul 17.00 WIB, petugas PLN mengadakan pemutusan listrik karena adanya tunggakan," kata Asiong.

Akhirnya, pengurus RT bersama warga terpaksa mendobrak pagar rumah keluarga Rudyanto tersebut.

"Saya berdasarkan masukan dari warga segera mengambil tindakan. Kamis pukul 18.00, saya gebrak disaksikan oleh petugas keamanan beserta staf pengurus wilayah," kata dia.

Setelah membuka jendela ruang tamu, Asiong menemukan maat Dian di ruang tamu. Setelah itu dua mayat ditemukan di kamar depan, dan satu lainnya di kamar belakang.


Selanjutnya hasil autopsi polisi >>>

Kapolres Metro Jakarta barat, Kombes Pasma Royce mengungkapkan hasil autopsi keempat korban tersebut.

"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata Pasma, Jumat, 11 November 2022.

"Dari dokter RS Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini. Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," ujarnya.

Masih berdasarkan autopsi, ditemukan fakta, keempat korban tersebut diduga sudah meninggal sejak 3 pekan lalu. Dengan waktu kematian yang berbeda.

"Semuanya di waktu berbeda meninggalnya. Sehingga waktu pembusukan jasad masing-masing berbeda," jelas Pasma.

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menambahkan, pihaknya juga telah memeriksa rumah korban.

"Perabotannya itu ada, kulkas ada, tapi isinya kosong. Enggak ada makanan, bener-bener kosong," kata Syafri.

Warga sekitar menjelaskan, korban sudah 20 tahun tinggal di rumah tersebut. Namun, keluarga tersebut dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait