Viral bantuan bencana Kementan Rp73 miliar, harga beras dibanderol Rp60 ribu per kg
- Arry
- 8 Desember 2025 20:40
Newscast.id - Viral tangkapan layar yang menampilkan tabel bantuan Kementerian Pertanian untuk korban banjir di Sumatera. Dalam tabel itu tertera jumlah nilai bantuan Kementan yang mencapai Rp73 miliar.
Dalam tabel itu dibagi dua yakni bantuan berupa barang dan bantuan dana tunai. Untuk bantuan barang terlihat mencapai Rp21,4 miliar. Sedangkan uang tunai sekitar Rp52 miliar.
Namun yang menjadi sorotan adalah di bagian tabel bantuan barang. Di sana terlihat ada 13 jenis barang yang akan disumbang ke korban bencana Sumatera. Lengkap dengan satuan harga dan nilai rupiahnya.
Di antara bantuan itu terdapat beras. Dalam tabel terlihat bantuan beras mencapai 21.874 kilogram dengan harga senilai Rp1.312.450.000.
Baca juga
Desa Sekumur di Aceh Tamiang Hilang Tersapu Banjir, Hanya Terlihat Masjid dan Kayu
Harga ini pun mendapat sorotan netizen. Sebab, jika dihitung maka harga beras per kilogram mencapai Rp60 ribu. Padahal di pasaran, harga beras sekitar Rp14-15 ribu rupiah saja.
"Lihat ada yang aneh nggak? beras 1,312,450,000:21,874=60rb/kg. artinya beras 15 kg harganya 900rb. lebih buruk daripada tengkulak," ucap warganet.
Respons Kementan
Kementerian Pertanian langsung merespons viralnya tabel anggaran bantuan untuk bencana di Sumatera. Terutama terkait jumlah bantuan beras.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, meminta maaf atas data yang viral. Menurutnya, data tersebut ada yang salah dan menjadi perbincangan publik.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warganet yang ikut mengawasi, dan kami sampaikan saat ini bantuan beras pemerintah sudah mencapai 1.200 ton senilai Rp16 miliar," ujar Arief, Senin, 8 Desember 2025.
Arief menjelaskan foto data awal bantuan yang beredar senilai Rp1,3 miliar tidak mencantumkan satuan volume secara lengkap.
Baca juga
Respons Zulhas soal foto panggul beras disorot netizen: itu biasa
Volume 21.874 yang tertulis adalah jumlah paket beras, dengan masing-masing paket berisi 5 kilogram, bukan per kilogram. Ia menegaskan, hal ini telah diperbaiki untuk menghindari kesalahpahaman informasi.
Arief memastikan Kementan tidak membeli barang-barang bantuan tersebut menggunakan anggaran, melainkan menerima langsung bantuan dalam bentuk barang dari mitra dan pihak yang ingin berkontribusi. Kementan kemudian menyalurkan bantuan tersebut ke wilayah terdampak.
Besarnya nilai dan volume bantuan, disebut Arief, menjadi pengingat pentingnya pengawasan internal yang kuat. Karena itu, Kementan memperkuat peran Inspektorat Jenderal dalam setiap proses pengelolaan dan distribusi bantuan, agar seluruhnya dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diaudit.
Kementan menegaskan komitmen menjaga akurasi data, transparansi, dan memastikan bantuan tersampaikan tepat sasaran kepada masyarakat terdampak bencana di Sumatra.
"Kami terbuka terhadap kritik dan koreksi. Setiap sen uang donasi akan dipertanggungjawabkan dan diaudit. Yang terpenting kini adalah memastikan bantuan benar-benar sampai kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan di lapangan," ujar Arief.
Artikel lainnya: Cerita artis Ratna Listy lolos maut kecelakaan di Tol Cipali: ban pecah, terbakar