Calon Praja IPDN Meninggal Dunia saat Apel Malam, Apa yang Terjadi?
- Arry
- 11 Oktober 2025 18:46
Newscast.id - Calon praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) bernama Maulana Izzat Nurhadi asal Maluku Utara, meninggal dunia saat mengikuti apel Pendidikan Dasar Mental dan Disiplin Calon Praja Pratama (Diksarmendispra) pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Diksarmendispra adalah kegiatan yang diikuti calon praja IPDN untuk pembentukan karakter dan disiplin. Bentuknya berupa pelatihan fisik, mental, wawasan kebangsaan, dan bela negara, sebagai langkah awal untuk menempuh pendidikan di IPDN.
Wakil Rektor II Bidang Admistrasi IPDN, Arief M Edie mengungkapkan Maulana meninggal dunia saat mengikuti apel Diksarmendispra yang dilakukan pada malam hari. Diduga Maulana jatuh pingsan.
“Iya betul, meninggal dunia. Jatuh pingsan kemarin malam saat apel malam,” kata Arief pada Jumat, 10 Oktober 2025.
"Penyebabnya hanya lemas, dan dari dokter mengatakan henti detak jantung," ujarnya.
Arief menjelaskan, Maulana sempat mengelu lemas usai mengikuti apel Diksarmendispra yang digelar pada pukul 22.00 WIB.
"Selesai apel malam, almarhum mengeluh lemas. Kemudian kita cek di sana kenapa, dikasih minum dan lain-lain gitu kan, kemudian dibawalah ke KSA (Kamar Sakit Asrama)," ucapnya.
"Dari KSA, setelah malam itu di cek kenapa. Tensi, segala macam, rutin, biasa," ucapnya.
Maulana kemudian dirujuk ke RS Unpad pada pukul 23.00 WIB. Namun di rumah sakit, Maulana mengembuskan nafas terakhirnya karena henti jantung.
"Tidak ada (riwayat jantung), karena dia sudah seleksi kan, sudah seleksi daerah, sehat semuanya. Tidak ada, lelah juga enggak juga. Waktu meninggal saturasi masih 70. Detak jantung itu 70, tetapi kemudian dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Usai dinyatakan meninggal, jenazah almarhum dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk pemulasaraan dan diantarkan ke kampung halaman di Maluku Utara.
"Kami turut berduka cita dan semoga almarhum husnulkhatimah," ucap Arief.
Bantah Ada Kekerasan
Arief M. Edie menegaskan tidak ada kekerasan dalam Diksarmendispra yang diikuti Maulana.
"Ini isu di medsos nih yang kadang-kadang kalang kabut ya, di IPDN sudah zero kekerasan. Untuk calon praja belum berhubungan dengan senior, masih ditangani oleh tim Diksarmendispra dan tidak melibatkan jajaran IPDN," katanya.
"Tidak ada unsur kekerasan sedikit pun. Di dalam tubuh korban juga tidak ada, dibuktikan tidak ada, luka-luka juga tidak ada. Semuanya murni karena beliau almarhum, apa namanya, tendi jantung," kata Arief.
Keluarga Tolak Autopsi
Arief M. Edie juga mengeklaim, pihak keluarga menolai melakukan autopsi jenazah Maulana.
"Tidak ada masalah, sudah menerima karena memang sudah takdirnya. Dan kita sarankan apa mau diautopsi, mereka bilang tidak usah," kata Arief.
"Sudah dimakamkan tadi pagi di Maluku, langsung oleh keluarga," ucap Arief.
Arief pun memastikan Diksarmendispra tetap dilanjutkan meski ada peserta yang meninggal dunia.
"Tetap lanjut tidak ada masalah. Kalau tidak ada kekerasan, lihat saja di dalam semua baik-baik saja," ujar Arief.
Tanggapan Istana
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi merespons kasus meninggalnya calon praja IPDN saat mengikuti Diksarmendispra. Dia menegaskan, peristiwa itu perlu mendapat perhatian serius semua pihak.
“Tapi sebagaimana selama ini kejadian-kejadian seperti itu kan sudah terjadi beberapa kali, dan itu sekali lagi menjadi salah satu pekerjaan rumah kita bersama-sama yang seharusnya di lembaga-lembaga pendidikan kita harus memperbaiki proses," kata Prasetyo Hadi.
"Dan, ya apa namanya, kebiasaan-kebiasaan atau mungkin tradisi-tradisi mendidik yang kurang tepat. Itu harus kita perbaiki, tidak hanya di IPDN,” jelasnya.
Artikel lainnya: Viral Mobil Sri Sultan HB X Disalip Rombongan Pejabat Mobil 'Tot Tot Wuk Wuk'