Negara Utang Rp800 Miliar ke Jusuf Hamka, Mahfud MD Perintahkan Sri Mulyani Bayar

  • Arry
  • 11 Juni 2023 12:31
Bos jalan tol Indonesia, Jusuf Hamka(denny sumargo/youtube)

Menko Polhukam Mahfud MD memerintahkan Menteri Keuangan untuk membayar utang kepada bos jalan tol, Jusuf Hamka. Utang tersebut diniliai mencapai Rp800 miliar.

"Saya jadi verifikasi itu dan sudah buat kesimpulan yang harus dibayar, ini sudah dikasihkan, (sudah dikembalikan ke Kemenkeu?) Iya karena Menteri Keuangannya kan minta kepastian putusannya, suruh bayar," kata Mahfud di Jakarta, Minggu, 11 Juni 2023.

Saat ditanya berapa jumlah utang pemerintah yang harus dibayar ke Jusuf Hamka mlalui perusahaannya PT Citra Marga Nusaphala Persada, Mahfud mengaku belum mengetahuinya.

"Nanti saya pelajari, saya nggak tahu pemerintah punya utang sama dia, saya kira kontrak-kontrak biasa ya tinggal pembayaran. Nanti saya tanya ke Kemenkeu," ucapnya.

Untuk diketahui, Jusuf Hamka mengungkapkan, utang ini bermula saat PT CMNP mengajukan gugatan perdata kepada pemerintah terkait penempatan dana oleh PT CMNP pada PT Bank Yakin Makmur (Bank Yama) saat krisis likuidasi.

Baca juga
Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Tagih Utang Pemerintah Rp800 M, Ini Tanggapan Sri Mulyani

Menurut Jusuf Hamka, Kementerian Keuangan saat itu dipimpin oleh Bambang Brodjonegoro.

Menurutnya, utang awal pemerintah memang hanya Rp179,4 miliar. Namun jumlah tersebut kemudian bertambah.

“Iya (utang pemerintah Rp 800 miliar). Sudah hampir 20 tahun kali ya, dari 1998. Duit saya memang cuma Rp 179 miliar, tapi ada keputusan Mahkamah Agung yang mewajibkan pemerintah membayar bunga 2 persen per bulan,” kata Jusuf Hamka.

Menurutnya, berdasarkan surat perjanjian antara CMNP dan Kementerian Keuangan disebutkan, pihak tergugat akan membayar denda sebesar 2 persen setiap bulan dari seluruh dana terhitung sejak Bank Yama dibekukan.

“25 tahun berapa bulan itu, satu tahun 12 bulan, 25x12 bulan= 300 bulan. 300 bulan kalau dikali 2 persen, 600 persen. 600 persen kalau utangnya Rp 179 miliar, 6 kalinya, bahkan lebih dari Rp 1,2 atau Rp 1,4 (triliun) dengan pokoknya,” ujarnya.


Selanjutnya tanggapan Menteri Keuangan Sri Mulyani >>>

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan