Heboh Tornado Api di Gunung Bromo yang Terbakar Akibat Foto Prewedding Pakai Flare

  • Arry
  • 11 September 2023 16:41
Tornado api di tengah kebakaran di Gunung Bromo(ist/ist)

Kebakaran yang melahap Gunung Bromo terus meluas. Kebakaran dipicu dari ulah dari sekelompok orang yang melakukan prewedding dengan membakar flare.

Petugas masih terus berupaya memadamkan api dengan beragam cara. Dan peristiwa ini sudah berlangsung selama sekitar lima hari.

Di tengah upaya untuk memadamkan api, beredar video pusaran api yang membentuk seperti tornado. Rekaman tersebut diunggah di akun TikTok @jalankebromo.

BMKG buka suara soal fenomena munculnya tornado api di tengah kebakaran di kawasan Gunung Bromo itu. Mengutip akun Instagram resminya, BMKG Juanda menjelaskan, fenomena tersebut dikenal dengan dust devil.

Baca juga
Gegara Prewedding Pakai Flare, Bukit Teletubbies di Kawasan Bromo Terbakar

Fenomena Dust Devil itu adalah sebuah teristiwa terjadinya pusaran udara kecil tetapi kuat yang terjadi saat udara kering, sangat panas dan tidak stabil di permukaan tanah. Kemudian hal ini naik dengan cepat melalui udara yang lebih dingin di atasnya.

Situasi tersebut kemudian membentuk aliran udara ke atas berupa pusaran. Tidak hanya itu, pusaran ini juga membawa debu, serpihan atau puing-puing lainnya di sekitarnya.

Fenomena ini dimulai saat Matahari mulai memanasskan permukaan tanah. Kemudian udara panas naik membentuk tekanan darah. Setelah itu, udara lebih dingin di sekitarnya masuk dalam tekanan rendah dan membuat pusaran semakin menjulang naik dan bertambah kecepatannya.

Setelah itu, pusaran angin semakin kokoh menyedot pasir serta debu di sekitarnya sehingga menjadi dust devil. Meskipun demikian, BMKG Juanda memastikan, fenomena ini akan berangsur hilang.

"Karena bertemu udara yang lebih dingin," tulis BMKG Juanda dalam unggahannya, dikutip Senin, 11 September 2023.

BMKG menjelaskan, fenomena dust devil terbagi atas lima faktor. Yakni pemanasan matahari pada permukaan tanah yang cukup intensif dan jumlah tutupan awan yang sangat sedikit (cuaca cerah). Kemudian juga karena kelembaban udara dan permukaan tanah yang kering.

"Dust devil biasa muncul antara siang hingga sore cerah, kering dan panas. Fenomena ini dapat berlangsung selama beberapa detik atau menit. Selain itu, dust devil hanya terlihat saat terdapat media pendukung semisal pasir dan debu."

BMKG Juanda menjelaskan, dust devil biasanya muncul antara siang hingga sore cerah, kering dan panas. Fenomena ini dapat berlangsung selama beberapa detik atau menit. Selain itu, dust devil hanya terlihat saat terdapat media pendukung semisal pasir dan debu.

Untuk diketahui, saat ini Kawasan Wiata Gunung Bromo sedang ditutup total. Penutupan hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS), Septi Eka Wardhani, menjelaskan, penutupan ini dilakukan demi kelancaran proses pemadaman. "Termasuk untuk memperhatikan keamanan pengunjung," kata Septi.

Artikel lainnya: Pria Ini Beli Pisang Goreng Rp9.000, Kaget Lihat Ukuran Sebenarnya

 

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan