Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah diperkirakan bakal jatuh pada tanggal yang sama yakni 2 Mei 2022. Hal ini diketahui berdasarkan hasil penghitungan yang dilakukan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono, menjelaskan, berdasarkan perhitungan atau hisab, hilal atau bulan baru 1 Syawal 1443 Hijriah dapat terlihat pada 1 Mei 2022 sore.
"Berdasarkan data-data tersebut di atas, pengamatan rukyat hilal pada 1 Mei 2022 hilal berpotensi terlihat (teramati), namun tergantung kondisi cuaca saat pengamatan di setiap lokasi pengamatan," kata Rahmat melalui keterangan tertulis, Sabtu, 23 April 2022.
Rahmat menjelaskan, ijtimak awal bulan Syawal di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam pada 1 Mei. Saat itu, umur bulan berkisar 12 hingga 15 jam 30 menit saat matahari terbenam.
Sementara itu, ketinggian hilal pada saat matahari terbenam di antara 3,79 derajat di Merauke, Papua, dan hingga 5,57 derajat di Sabang, Aceh. Sementara elongasi hilal sebesar 4,88 derajat di Oksibil, Papua, hingga 6,35 derajat di Sabang, Aceh.
Prediksi serupa juga disampaikan BRIN. Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, menyatakan, 1 Syawal 1443 H akan jatuh pada Senin, 2 Mei.
"Posisi kriteria berada di area perbatasan. Wilayah Sabang sedikit memenuhi kriteria. Dengan hisab yang dilakukan di Sumatra juga memenuhi kalau menggunakan elongasi geosentrik. Hasil rukyat, pada sidang isbat akan diterima, ini akan seragam pada 2 Mei 1 Syawal-nya," ujar Thomas dalam diskusi daring pada 19 April.
Thomas menjelaskan, posisi bulan pada 29 Ramadan 1443 Hijriah atau 1 Mei 2022 di Indonesia, ketinggiannya sudah di atas 3 derajat, tetapi elongasinya sekitar 6,4 derajat
Dengan demikian, lanjut Thomas, kemungkinan besar Idulfitri akan dirayakan bersama pada 2 Mei.
Selanjutnya Muhammadiyah tetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada 2 Mei 2022 >>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
