Bahaya Gas Air Mata Bisa Sebabkan Kematian, Makanya Dilarang FIFA Dipakai di Stadion

  • Arry
  • 3 Okt 2022 10:48
Ilustrasi gas air mata(ist/ist)

Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1 yang digelar di Stadion Kanjuruuhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 memakan korban. Sebanyak 125 suporter dan polisi tewas dalam insiden tersebut.

Duel Arema FC vs Persebaya berakhir dengan kekalahan Tim Singo Edan 2-3 dari Bajul Ijo. Kekalahan ini pun membuat Aremania meluapkan emosi dengan menyerbu lapangan usai pertandingan digelar.

Aparat kemanan yang berjaga di Stadion Kanjuruhan pun harus berulang kali menembakkan gas air mata untuk mengurai massa. Gas air mata tak hanya ditembakkan ke lapangan, tetap juga ke tribun penonton yang berisi ribuan Aremania.

Penonton pun panik. Sementara pintu keluar yang tersedia hanya terbuka sedikit. Mereka berusaha menghindari gas air mata dan harus berebutan keluar staion hingga terinjank-injak.

Baca juga
Kapolri Ralat Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi 125 Tewas, Ada Apa?

Apa sih bahaya gas air mata?

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dede Nasrullah menguak bahayanya gas air mata. Bahkan bisa menyebabkan seseorang sesak nafas hingga bisa menimbulkan kematian.

Dede menjelaskan, gas air mata pada umumnya mengandung 3 kumpulan bahan kimia salah satunya yang sering digunakan adalah chloroacetophenone yang disingkat dengan CN dan chlorobenzylidenemalononitrile atau yang disingkat CS.

“Paparan bahan kimia tersebut secara langsung dapat menyebabkan iritasi pada mata, sistem pernapasan, dan kulit,” kata Dede dikutip dari laman Universitas Muhammadiyah, Senin, 3 Oktober 2022.

Baca juga
Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 127 Suporter Tewas: Panik Gegara Gas Air Mata

Dede menjelasakan senyawa CS ini biasanya diformulasikan dengan beberapa bahan kimia, terutama pelarut metil isobutil keton (MIBK) yang digunakan sebagai pembawa. Senyawa CS ini yang berhubungan dengan reseptor syaraf yang dapat menyebabkan rasa nyeri, ketika gas air mata terpapar di kulit terutama pada bagian wajah dan mata akan menimbulkan rasa perih dan pedih.

“Selain itu gas air mata dapat juga menimbulkan rasa gatal pada kulit, panas, dan penglihatan kabur," ujarnya.

"Gejala lainnya yaitu terkait dengan pernapasan dapat dialami, seperti sulit bernapas, batuk, mual dan muntah,” jelasnya.

Melansir laman alodokter, disebutkan, bahaya gas air mata lainnya adalah peningkatan denyut jantung atau tekanan darah. Hal ini bisa meningkatkan risiko kematian terjadinya serangan jantung. Apalagi jika terkena paparan gas air mata dalam waktu lama di area tertutup.

Dalam beberapa kasus, terkena paparan gas air mata yang berulang atau berkepanjangan mampu menyebabkan gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Paparan gas air mata bisa menyebabkan juga bisa mengintai anak-anak dan penderita gangguan pernapasan seperti asma dan paru kronis. Mereka bisa mengalami kebutaan, gagal napas hingga kematian.

Penanganan terhadap korban gas air mata >>>

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait