Survei Indikator: 79,3% Responden Puas Kinerja Prabowo

  • Arry
  • 27 Jan 2025 16:30
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka(ist/ist)

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei kepuasan publik atas 100 hari kinerja Presiden Prabowo Subianto. Hasilnya, 79,3 persen responden puas dengan kinerja Presiden dalam 3 bulan.

Survei digelar Indikator Politik pada 16-21 Januari 2025. Survei melibatkan 1.220 orang responden yang dipilih dengan simple random sampling dari seluruh provinsi di Indonesia. Metode wawancara survei dilakukan dengan tatap muka.

Survei Indikator Publik ini memiliki margin of error lebih kurang 2,9%. Adapun tingkat kepercayaan survei sebesar 95%.

Dalam survei, responden diberi pertanyaan 'secara umum, apakah sejauh ini ibu/bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali kerja Presiden Prabowo Subianto?'.

Baca juga
Survei Litbang Kompas: 80,9% Publik Puas Kinerja 100 Hari Prabowo-Gibran

Berikut rincian hasilnya:

Sangat Puas 13,5%
Cukup Puas 65,8%
Kurang Puas 16,3%
Tidak Puas Sama Sekali 0,6%
TT/TJ 3,8%

"Ini pengukurannya sudah kita ulang berkali-kali, pakai pengukuran atau wording atau pertanyaan standar sejak awal reformasi sampai sekarang. Jadi ini pertanyaan yang biasa dipakai lembaga-lembaga internasional untuk mengukur kinerja approval rating," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, saat memaparkan survei, Senin, 27 Januari 2025.

"Kalau kita tanya dengan pengukuran yang sama tetapi dengan objek berbeda karena kita punya Presiden baru sejak November 2024, itu approval Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan puas 13,5%, yang menyatakan cukup puas 65,8%. Jadi total ada 79,3%," ujarnya.

"Kami juga temukan mereka yang tidak puas atas kinerja Presiden Prabowo sebagai Presiden pada waktu 100 hari Pemerintahan."

"Jadi kita menghitung 100 hari per 20 November 2024 jadi besok adalah tepat 100 hari survei dilakukan kurang lebih beberapa hari sebelum 100 hari. Hasilnya ada 16,9% warga negara Indonesia yang terpilih dalam survei kami yang kurang puas atau tidak puas sama sekali," jelasnya.

"Jadi ini modal politik besar buat Presiden Prabowo Subianto, mengindikasikan bulan madu politik dengan publik belum berakhir."

"Ini agak berbeda dengan misal kalau kita bandingkan dengan masa Pemerintahan Jokowi ya awal periode pertama yaitu Oktober 2014 Januari 2015," ujarnya.

"Waktu itu kita lakukan survei, Januari 2015, 100 hari setelah Jokowi dilantik sebagai Presiden periode pertama, approval rating terdampak oleh kebijakan yang tidak populer, yaitu menaikkan harga bibit," jelasnya. 

Artikel lainnya: AKBP Bintoro Bicara Soal Tuduhan Memeras Anak Bos Klinik Prodia Rp20 M

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait