Jokowi ke Eropa Tak Naik Pesawat Kepresidenan tapi Carter Garuda, Apa Alasannya?

  • Arry
  • 29 Okt 2021 13:34
Presiden Joko Widodo tak menaiki pesawat kepresidenan saat lawatan ke Eropa. Presiden menumpang Pesawat Garuda Indonesia(agus suparto/setkab)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke tiga negara. Namun, Presiden tak menggunakan pesawat kepresidenan, melainkan menumpang pesawat berbadan lebar milik Garuda Indonesia.

Pesawat Garuda Indonesia yang digunakan Presiden dan rombongan adalah tipe Boeing 777-300ER. Pesawat diberi lambang dan tulisan Republik Indonesia.

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, mengungkapkan pemilihan maskapai Garuda Indoensia untuk pergi ke Italia, Inggris Raya, dan Uni Emirat Arab mempertimbangkan sejumlah hal.

Seperti efisiensi waktu, penghematan anggaran, dan juga protokol kesehatan. Menurutnya, untuk ke Roma, dengan pesawat garuda tidak perlu transit. Namun bila menggunakan pesawat kepresidenan, Presiden harus transit.

"Dan ingat, ini adalah kunjungan kerja pertama Bapak Presiden ke luar negeri pada masa pandemi. Kami harus sangat berhati-hati dalam menjalankan protokol kesehatan, termasuk pertemuan tatap muka pada saat transit," kata Heru dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 29 Oktober 2021.

Menurutnya, jika Presiden Jokowi dan rombongan harus transit, maka harus ada persiapan pelaksanaan protokol kesehatan dengan baik. Seperti sterilisasi ruang tunggu, tes PCR di tempat transit hingga makanan dan minuman.

Selain itu, lanjut Heru, pertimbangannya adalah efisiensi anggaran. Hal ini karena sejumlah menteri juga ikut dalam lawatan kenegaraan ini. Dengan menumpang Garuda, maka rombongan menteri juga dapat ikut dalam pesawat.

"Total ada enam menteri yang ikut dalam pesawat ini, Menko Perekonomian, Menko Kemaritiman dan Investasi, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan Sekretaris Kabinet," kata Heru.

Meski demikian, ada beberapa menteri yang tidak ikut dalam rombongan. Mereka sudah berangkat terlebih dahulu ke Italia.

"Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri, misalnya, mereka harus berangkat terlebih dahulu ke Roma karena ada pertemuan tingkat menteri dan juga mempersiapkan kedatangan Presiden. Setelah itu, dari Roma menuju Glasgow, kemudian lanjut Abu Dhabi dan Dubai, Menlu akan bergabung terus," ujar Heru.

Namun, saat pulang, para menteri itu akan ikut dalam rombongan Presiden di pesawat garuda. "Semua pegawai yang bertugas sebagai tim pendahulu di Abu Dhabi dan Dubai akan ikut bersama kami dalam kepulangan ke Tanah Air. Jadi, mereka tidak membeli tiket pesawat komersial untuk kembali ke Tanah Air," tutur Heru.

"Ini penerbangan jarak jauh dan kita tahu Covid-19 ini masih ada, bahkan di Eropa terjadi peningkatan. Oleh karena itu, Pak Sesmil menerapkan aturan yang ketat di dalam penerbangan ini, seperti harus menggunakan masker dan antarpenumpang minimal berjarak satu kursi," kata Heru.

 

Baca Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait