Efektivitas job fair alias bursa kerja mendapat sorotan. Bahkan muncul narasi kegiatan tersebut hanya sebuah formalitas saja.
Di media sosial muncul pengakuan dari seorang HRD yang menyatakan kegiatan job fair hanya sebuah formalitas. Bahkan, bursa kerja itu hanya sekadar ajang pencitraan perusahaan dan pemenuhan target kinerja (KPI) lembaga pemerintah.
“Job fair itu omong kosong. Aku heran kok masih ada job fair zaman sekarang yang sudah serba online. Job fair itu cuma untuk branding perusahaan, bahkan kerja sama dengan dinas kementerian terkait demi KPI kedinasaan,” bunyi narasi dalam video yang beredar.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli buka suara soal adanya pengakuan dari HRD soal job fair hanya sebuah formalitas. Menurutnya, narasi itu aneh yang kemudian menjadi viral.
Baca juga
Gus Ipul, Kerja Jadi Mensos Cuma 39 Hari tapi Dapat Pensiun Seumur Hidup
Yassierli pun mencontohkan dengan kegiatan job fair dengan Naker Fest yang diselenggarakan Kemnaker beberapa waktu lalu. Menurutnya, kegiatan itu bukan formalitas apalagi melibatkan 102 perusahaan.
"Jadi begini, teman-teman kalau ada sesuatu isu yang aneh itu viral. Percaya nggak kami kemarin mengundang 102 perusahaan semuanya formalitas? Percaya? Percaya nggak formalitas?" tanya Yassierli di Jakarta, Rabu, 4 Juni 2025.
"Jangan sampai ada isu terkait formalitas. Kemudian lowongannya sedikit, lebih kepada pencitraan dan seterusnya. Kita berharap itu tidak terjadi," ujarnya.
"Kalau tidak siap, tidak usah laksanakan job fair, kami dari kementerian ketenagakerjaan kita pilah. Makanya di beberapa hal itu, beberapa perusahaan langsung melakukan walk-in interview," beber Yassierli.
Meski demikian, dia tak membantah jika ada perusahaan yang hanya formalitas saja saat mengikuti job fair.
"Apakah kemudian ada perusahaan yang formalitas? Saya juga tidak bisa mengatakan tidak. Tapi saya yakin apa yang kita bangun sekarang tentu diapresiasi oleh perusahaan. Dan memang itu adalah satu kewajiban perusahaan untuk wajib lapor lowongan pekerjaan," imbuhnya.
"Dan kami akan kejar terus itu, sehingga itu kewajiban, sehingga kemudian itu memberikan solusi kepada saudara-saudara kita yang sedang mencari kerja," tutup Yassierli.
Artikel lainnya: Koh Alex Bos Toko Sembako Dibunuh Karyawannya, Ini Kronologi dan Motifnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News