Ketegangan kembali memuncak di Timur Tengah. Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Iran pada Jumat, 13 Juni 2025.
Serangan diarahkan ke ibukota Iran Teheran. Selain itu, Israel juga menargetkan fasilitas nuklir negara tersebut.
Dilaporkan CNN, serangan Israel menewaskan panglima tertinggi Garda Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami. Dia adalah salah satu tokoh terkuat dan berpengaruh di Iran.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan, serangan diberi nama Operasi Rising Lion. Mereka mengklaim menargetkan wilayah yang disebut jantung program rudal balistik Iran.
Baca juga
Ledakan Dahsyat Terjadi di Pelabuhan Iran, 8 Tewas dan 750 Luka
Netanyahu menyatakan, serangan Israel akan berlangsung selama beberapa hari dan menyasar fasilitas pengayaan uranium utama Iran di Natanz serta ilmuwan nuklir Iran.
Serangan Israel itu pun dilaporkan telah merusak fasilitas pengayaan uranium Natanz yang berada di 250 km selatan Teheran, mengalami kebakaran hebat.
Data dari Sistem Informasi Kebakaran untuk Manajemen Sumber Daya NASA menunjukkan, kebakaran di fasilitas nuklir ini terjadi setelah pukul 02.00 waktu setempat.
Iran siap balas dendam
Menanggapi serangan Israel, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan melakukan serangan balasan. Dia mengklaim Israel akan menghadapi hukuman berat pada Jumat.
Khamenei mengonfirmasi, serangan Israel itu telah menewaskan komandan dan ilmuwan mereka. Dia pun menyatakan Israel melakukan kejahatan saat fajar.
"Para penerus dan kolega mereka, Insya Allah, akan segera melanjutkan tugas mereka tanpa jeda," kata Khamenei dalam pernyataan yang dirilis media resmi Iran IRNA.
"Dengan kejahatan ini, rezim Zionis telah menyiapkan nasib yang pahit dan menyakitkan bagi dirinya sendiri dan pasti akan menerimanya," lanjutnya.
Artikel lainnya: Keajaiban Kursi 11A Air India, Ramesh Jadi Satu-satunya Penumpang yang Selamat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News