Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan temuan mencengangkan. Dia menyatakan ada 212 merek beras yang diduga dioplos dan beredar di Indonesia. Diduga ada kerugian negara mencapai Rp99 triliun.
Temuan ini terungkap dari hasil pemeriksaan di lapangan yang dilakukan bersama Satgas Pangan Polri dan tim Kementerian Pertanian.
“Ini seperti menjual emas 18 karat tapi dibilang 24 karat. Padahal harganya jelas beda. Konsumen kita dirugikan hampir Rp100 triliun,” kata Amran, kepada wartawan.
Amran menjelaskan, beras oplosan yang beredar tercatat menawarkan kemasan 5 kilogram. Sebagian besar dari mereka mengklaim beras tersebut premium.
Baca juga
Pemerintah Akan Bagikan Bantuan 20 Kg Beras, Siapa Saja yang Dapat?
Amran menjelaskan, beras oplosan adalah campuran beras dari beberapa jenis atau kualitas berbeda yang kemudian dijual dengan label beras premium atau medium, namun tidak sesuai dengan isi sebenarnya.
Menurut Amran ciri-ciri beras oplosan adalah:
- Beras dijual lebih mahal dari kualitas aslinya.
- Berat bersih dalam kemasan seringkali kurang dari yang tertera.
- Label produk menyesatkan dan tidak sesuai standar.
Sementara itu Satgas Pangan Polri telah memeriksa empat produsen beras yang diduga melakukan pelanggaran kualitas dan takaran. Pemeriksaan dilakukan pada 10 Juli 2025.
“Betul, masih dalam proses pemeriksaan,” kata Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Helfi Assegaf dikutip dari laman Tribratanews Polri.
Empat produsen beras yang telah diperiksa adalah Wilmar Group, Food Station Tjipinang Jaya, Raja PT Belitang Panen Jaya, dan PT Sentosa Utama Lestari atau Japfa Group.
Pemeriksaan terhadap Wilmar Group dilakukan usai memeriksa 10 sampel beras yang berasal dari Aceh, Lampung, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sulawesi Selatan, serta Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Sedangkan pemeriksaan terhadap PT Food Station Tjipinang Jaya dilakukan usai Satgas Pangan menemukan kejanggalan pada beras di Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Untuk PT Belitang Jaya, Satgas Pangan menemukan kecurigaan pada beras premium di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Sementara pemanggilan terhadap PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group) dilakukan usai Satgas Pangan mengambil tiga sampel beras di Jabodetabek dan Yogyakarta.
“Iya betul (pemeriksaan dilakukan kepada perwakilan empat produsen beras premium),” ucap Helfi.
Berikut daftar beras yang diduga dioplos dari empat produsen tersebut:
- Wilmar Group:
- Sania
- Sovia
- Fortune
- Siip - Food Station Tjipinang Jaya:
- Beras Premium Setra Ramos
- Beras Pulen Wangi
- Food Station
- Alfamidi Setra Pulen
- Ramos Premium
- Setra PulenSetra Ramos - PT Belitang Panen Raya:
- Raja Platinum
- Raja Ultima - PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group)
- Ayana
“Temuan ini telah dilaporkan secara resmi ke Kapolri dan Jaksa Agung untuk ditindaklanjuti,” ujar Menteri Pertanian Amran.
Artikel lainnya: Pengelola Stadion GBK Pecat Petugas yang Putar Suara Wanita Mendesah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News