Roy Suryo Luncurkan Buku Jokowi's White Paper, Ini Isinya

  • Arry
  • 20 Agt 2025 18:11
Buku Jokowi's White Paper yang diluncurkan Roy Suryo Cs(ist/ist)

Mantan Menpora Roy Suryo meluncurkan buku berjudul Jokowi's White Paper. Seperti judulnya, buku itu membahas soal kejanggalan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada.

Buku Jokowi's White Paper diluncurkan pada 18 Agustus 2025. Buku setebal 700 halaman itu ditulis Roy Suryo bersama dengan dua alumnus UGM, Rismon Hasiholan Sianipar dan Tifauzia Tiyassuma alias dokter Tifa.

Apa isi buku Jokowi's White Paper?

"Memuat tentang apa yang kami lakukan sejauh ini. Mulai dari ketika isu (ijazah palsu) pertama kali keluar ya," kata Roy dalam konferensi pers peluncuran buku tersebut di Kompleks University Club Kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Roy menjelaskan, polemik ijazah Jokowi bermula dari sebuah seminar di Universitas Islam Indonesia yang dihadiri Jokowi. Dalam acara itu, Jokowi mengungkapkan soal indeks prestasi (IP) yang akhirnya memicu perdebatan publik.

Baca juga
Kata Jokowi Soal Isu SBY di Balik Isu Ijazah Palsu: Beliau Negarawan

Menurut Roy, peristiwa itu kemudian melahirkan tokoh-tokoh yang kritis seperti Bambang Trimulyono dan Sugi Nur Raharja (Gus Nur) yang mempertanyakan hal tersebut. "Sempat kemudian mereka mempertanyakan soal itu. Tapi mereka dikriminalisasi. Itu semua kami tulis dalam buku itu," kata dia.

Roy juga menceritakan, buku itu berisi saat dia bertemu Wakil Rektor UGM, Wening dan Arie Sujito untuk menagih skripsi JOkowi.

"Saya memegang skripsi itu ya. Dan kemudian kita meneliti langsung ya waktu itu," kata dia.

Roy menegaskan, buku Jokowi's White Paper berisi analisis yang mengantarkan pembaca pada kesimpulan bahwa skripsi Jokowi 99 persen palsu. "Tidak mungkin menghasilkan ijazah asli. Itu saja yang paling penting," kata dia.

Mengenai penamaan buku, Roy menjelaskan, judul itu dipakai sebagai upaya membersihkan nama UGM.

Baca juga
Jokowi soal Isu Ijazah: Ini Politik, Ada Orang Besar Back Up

"Kami sepakat menjuduli Jokowi's White Paper. Karena kami ingin membersihkan kampus kami tercinta ini. Kami bertiga lulusan sini. S1, S2 nya semuanya dari UGM semua."

Sementara itu, Rismon Sianipar mengungkapkan, dia menulis soal kejanggalan ijazah Jokowi. Terutama dengan yang ditunjukkan Dian Sandi Utama, kader Partai Solidaritas Indonesia atau PSI asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada April 2025.

Menurutnya, berdasarkan gambar yang diunggah Dian Sandi, mereka kemudian mengritisi ijazah yang diklaim asli itu. Rismon mengeklaim dia menggunakan metode error level analysis alias ELA untuk menguji sebaran kompresi di sebuah file yang berbentuk JPG.

"Kami berhasil buktikan foto ijazah Jokowi yang diunggah itu tidak asli dengan metode ELA," kata dia.

"Kami mendapati pada file ijazah yang diklaim itu, ada sebaran-sebaran yang sangat dicurigai merupakan tempelan-tempelan secara digital," kata dia.

Rismon juga menuliskan di buku itu soal adanya dugaan overlapping detection dalam ijazah Jokowi, yakni berupa reposisi yang buruk watermark logo UGM hingga tanda tangan pengesahannya. Rismon kemudian membandingkan ijazah Jokowi dengan ijazah alumni UGM lain seperti Hari Mulyono, Pronojiwo, dan Srimurtiningsih.

"Kami bandingkan, dan terkonfirmasi bahwa dua ciri proportional spacing dan kerning tersebut ada di lembar pengesahan skripsi Joko Widodo yang tidak mungkin ada pada tahun 1985, karena proportional spacing dan kerning ini hanya dijumpai dari sebuah dokumen yang diproduksi dengan teknologi word processor," ujar dia.  

Artikel lainnya: Erin Gugat Balik Andre Taulany, Tuntut Hak 32 Aset dan Rekening Bank Suami

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait