Newscast.id - Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil, menyurati Presiden Prabowo Subianto. Dia mengaku sudah tidak mampu melakukan penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor di wilayahnya.
Dalam surat bernomor 400/1832/2025 tertanggal 2 Desember 2025, Bupati Ismail meminta bantuan pemerintah pusat membantu dalam penanganan bencana di Aceh utara. Sebab, daya rusaknya melebihi tsunami pada 2004.
"Bencana alam banjir yang terjadi di Kabupaten Aceh Utara daya rusaknya melebihi bencana alam gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004, dimana kerusakannya hanya terjadi di daerah Pesisir," tulis Ismail A Jalil dalam suratnya yang dikutip Newscast.id pada Kamis, 4 Desember 2025.
"Sedangkan bencana alam banjir yang terjadi pada tanggal 26 November 2025 daya rusaknya meliputi seluruh wilayah Kabupaten Aceh Utara baik pesisir maupun pedalaman yang terdiri dari 27 kecamatan dan 852 Gampong/Desa," lanjutnya.
Baca juga
2 Siklon Tropis Masih Aktif, BMKG: Aceh-Sumut-Sumbar-Riau Waspada Cuaca Ekstrem
"Kami menyatakan ketidakmampuan upaya penanganan darurat bencana dan memohon kepada Bapak Presiden agar kiranya membantu penanganan banjir di Kabupaten Aceh Utara," lanjutnya.
Juru Bicara Pemkab Aceh Utara Muntasir Ramli membenarkan surat tersebut. Menurutnya, keputusan itu diambil Bupati setelah melihat secara langsung dampak kerusakan yang terjadi.
"Iya benar (surat ketidaksanggupan tangani bencana). Bupati sudah memantau langsung kelapangan, bahkan menembus daerah paling terisolir untuk melihat langsung masyarakat dan dampak banjir yang sangat dahsyat meluluhlantakkan 90 persen wilayah Aceh Utara," kata Muntasir saat dihubungi.
Berdasarkan data sementara, banjir dan longsor yang terjadi di Aceh Utara telah merenggut 121 nyawa dan 118 warga masih belum ditemukan. Sementara 115.927 warga masih mengungsi.
Banjir dan tanah longsor itu juga merusak sejumlah fasilitas umum yaitu 102 unit kantor, 11 tempat ibadah, 120 unit sekolah, 7 jembatan dan 20.823 rumah warga.
Artikel lainnya: Terkuak Peran Ratu Narkoba Indonesia Dewi Astutik: Rekrut WNI, Suplai ke Negara Lain
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News