Luhut buka suara soal PT Toba Pulp yang disebut biang kerok bencana Sumatera

  • Arry
  • 5 Des 2025 14:46
Luhut Binsar Pandjaitan(@luhutbinsarpandjaitan/instagram)

Newscast.id - PT Toba Pulp Lestari menjadi sorotan di tengah banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera saat ini. Perusahaan itu pun diduga terkait dengan nama Luhut Binsar Pandjaitan yang kini menjabat Ketua Dewan Ekonomi Nasional.

Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, buka suara. Dia menegaskan, Luhut sama sekali tidak memiliki afiliasi dan terlibat dalam bentuk apapun di PT Toba Pulp Lestari.

"Informasi tersebut adalah tidak benar. Pak Luhut tidak memiliki, tidak terafiliasi, dan tidak terlibat dalam bentuk apa pun-baik secara langsung maupun tidak langsung-dengan Toba Pulp Lestari," kata Jodi dalam keterangan tertulisnya.

"Setiap klaim yang beredar terkait kepemilikan atau keterlibatan beliau merupakan informasi yang keliru dan tidak berdasar," ujarnya.

Baca juga
Ini Penyebab Banjir Bandang Terjang Aceh, Sumut Hingga Sumbar

Jodi menegaskan, Luhut sebagai pejabat selalu mematuhi seluruh ketentuan perundang-undangan yang mengatur transparansi, etika pemerintahan, dan pengelolaan potensi konflik kepentingan.

"Beliau juga selalu terbuka terhadap proses verifikasi fakta dan mendorong publik untuk merujuk pada sumber informasi yang kredibel," kata Jodi.

"Untuk memastikan akurasi dan mencegah penyebaran informasi palsu, kami mempersilahkan media maupun publik untuk melakukan klarifikasi langsung kepada pihak kami apabila diperlukan," pungkas Jodi.

Tudingan PT Toba Pulp Lestari ini disorot oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI). Perusahaan itu diduga mengalihfungsikan lahan hutan melalui aktivitas kemitraan kebun kayu di Batang Toru.

Aktivitas mereka dinilai sebagai biang kerok bencana banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Sumatera. WALHI menyebut daerah yang terdampak adalah Tapanuli Tengah (Tapteng), Sibolga, dan Tapanuli Selatan (Tapsel).

Bantahan PT Pulp Lestari >>>

 

PT Toba Pulp Lestari buka suara soal tudingan WALHI. Manajemen menegaskan, tuduhan itu tidak berdasar. Perseroan menegaskan selalu memastikan seluruh aktivitas operasional telah dijalankan mengikuti prinsip-prinsip Pengelolaan Hutan Lestari.

PT Toba Pulp Lestari adalah sebuah perusahaan industri kertas dan bubur pulp. Perusahaan ini memiliki izin untuk mengelola 167.912 hektare (ha) Hutan Tanaman Industri di Sumatra Utara.

"Perseroan dengan tegas membantah tuduhan bahwa operasional menjadi penyebab bencana ekologi," kata Sekretaris Perusahaan dan Direktur INRU, Anwar Laeden dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 4 Desember.

Anwar menjelaskan, seluruh kegiatan Hutan Tanaman Industri (HTI) telah melalui penilaian High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) oleh pihak ketiga untuk memastikan penerapan prinsip Pengelolaan Hutan Lestari.

Dari total areal 167.912 hektare, perusahaan hanya mengembangkan tanaman eucalyptus sekitar 46.000 hektare, sementara sisanya dipertahankan sebagai kawasan lindung dan konservasi.

Anwar juga mengklaim, selama lebih dari 30 tahun beroperasi, perseroan yang dahulu bernama PT Inti Indorayon Utama Tbk ini menjaga komunikasi terbuka melalui dialog, sosialisasi, serta program kemitraan dengan pemerintah, masyarakat hukum adat, tokoh masyarakat, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil.

"Perseroan menghormati penyampaian aspirasi publik, namun mengharapkan informasi yang disampaikan didasarkan pada data yang akurat dan dapat diverifikasi," ungkap Anwar.

"Mengenai tuduhan deforestasi, kami tegaskan bahwa Perseroan melakukan operasional pemanenan dan penanaman kembali di dalam konsesi berdasarkan tata ruang, Rencana Kerja Umum (RKU), dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang telah ditetapkan pemerintah," ujarnya. 

Artikel lainnya: Kronologi aksi Reno, anjing pelacak Polda Riau yang mati saat mencari korban banjir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait