Fakta Audi A8 Tabrak Mahasiswi Cianjur Hingga Tewas: Mobil Milik Polisi Berplat Palsu

  • Arry
  • 28 Jan 2023 11:00
Selvi, mahasiswi Cianjur tewas ditabrak mobil Audi A8(ist/istimewa)

Fakta mobil sedan Audi A8 yang menabrak Selvi Amalia Nuraeni, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana Cianjur, terbongkar. Mobil tersebut diketahui milik anggota polisi yang masuk dalam rombongan korps Bhayangkara.

Peristiwa ini terjadi di Kampung Sahbandar, Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat pada Jumat, 20 Januari 2023. Berdasarkan data waktu yang tercatat di rekaman CCTV peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.55 WIB.

Berikut fakta-fakta yang terkuak dalam peristiwa tersebut:

Mobil Audi A8 masuk rombongan polisi

Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan mengungkapkan, mobil Audi A8 yang menabrak Selvi itu tiba-tiba masuk dalam rombongan polisi.

"Kendaraan tersebut adalah kendaraan yang masuk ke rombongan pengawalan. Artinya mengikut, jadi bukan rombongan pengawalan, tapi ini rangkaian liar yang memaksa masuk," kata Doni.

Doni menjelaskan, mobil tersebut berisi tiga orang. "Diduga pengendara ini ada tiga orang, yaitu 1 lelaki, 1 perempuan, dan anak kecil," jelas Doni.

Baca juga
Mahasiswa UI Tewas Ditabrak Pensiunan Polri Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Korban tewas di lokasi kejadian

Doni menjelaskan, kecelakaan bermula saat korban Selvi Amalia Nuraeni tengah naik motor. Tiba-tiba mobil Audi A8 itu menabraknya dan kemudian kabur.

Akibat kecelakaan itu, Selvi mengalami luka serius di bagian kepala akibat tabrakan tersebut. Menurut Doni, saat kejadian, korban memakai helm.

"Korban meninggal di lokasi. Kemungkinan besar benturan dengan roda ban kendaraan mobil," kata Doni.

Doni menjelaskan, saat kejadian itu, warga sempat berusaha menghentikan mobil Audi A8 tersebut.

“(Saat kejadian) mobil itu sempat dikejar dan diberhentikan (warga). Namun, warga tidak sempat mencatat. Di dalamnya ada tiga orang, dugaan pelintas. Identitas dan ciri-cirinya sudah kita dalami,” kata AKBP Doni.

Mobil Audi A8 milik anggota polisi

Seorang wanita bernama Nur (23 tahun) buka suara. Dia mengaku berada di dalam obil tersebut bersama sopirnya bernama, Sugeng Guruh Utama.

Nur mengaku dirinya adalah istri seorang polisi. Suaminya tengah mengusut kasus pembunuhan berantai Serial Killer Wowon di Cianjur. Menurutnya, dia ke Cianjur karena diminta suaminya.

"Saya menggunakan mobil tersebut (Audi A8 warna hitam), disuruh oleh suami saya. Karena, mobil yang biasa saya gunakan masih di bengkel," kata Nur.

Nur mengaku sudah janjian dengan suaminya bertemu di salah satu tempat makan. Setiba di titik mereka janjian, melintas rombongan suaminya.

"Saya sudah janjian saya nyusul dari Jakarta menuju Puncak, saya teleponan sama bapak (suaminya), pertama kan ketemu di tempat makan Alam Sunda, saya telepon suami saya bilang saya sudah sampai lalu tidak lama di situ suami saya iring-iringan, lalu saya teleponan sama suami saya, 'ikut ya' ya udah iya ikut tutup jendelanya," ujarnya.

"Saya ikut iring-iringan di belakang atas izin dari suami saya," sambungnya.

Selanjutnya plat palsu dan sopir bantah nabrak >>>

 

Mobil Audi A8 memakai pelat nomor palsu

Kapolres Cianjur AKBP Doni menjelaskan, mobil Audi A8 yang menabrak Selvi memakai nomor polisi palsu.

"Kami juga sudah identifikasi jenis mobil yang menjadi penyebab laka (kecelakaan), namun setelah kami lakukan identifikasi nomor kendaraannya, diduga nomor kendaraannya nomor palsu," kata Doni.

Mengenai plat palsu ini, Nur mengaku tidak tahu. Sebab, mobil tersebut adalah milik suaminya yang merupakan anggota polisi.

"Mobil itu punya suami, jadi saya tidak tahu-menahu waktu itu saya dipinjemin mobil itu karena mobil saya lagi di bengkel kalau untuk plat nomor mobilnya bagaimana itu saya tidak tahu sama sekali yang tahu suami saya," kata Nur.

Sang sopir mobil Audi, Sugeng Guruh Utama juga mengaku tidak tahu mobil itu pakai plat palsu atau tidak.

"Tidak sopan kalau saya tanyakan, ini mobilnya bodong atau gak, ini pelat nomornya palsu atau gak, kan itu tidak mungkin saya tanyakan, tugas saya hanya mengendarai mobil tersebut," imbuh Sugeng.

"Saya baru satu minggu bekerja," sambungnya.

Bantah menyusup rombongan polisi

Sugeng membantah dirinya menyusup iringan polisi. Menurutnya, dia sudah mendapatkan izin masuk dalam rombongan polisi.

"Saya mau mengklarifikasi tentang kejadian yang sebenarnya, saya masuk ke dalam iring-iringan bukan saya menerobos atau saya memaksa merangsak masuk ikut, itu semua atas sepengetahuan bapak," klaim Sugeng.

"Suami bos kan anggota Kepolisian yang ikut dalam rombongan menuju ke TKP Wowon, karena sebelumnya Ibu juga sudah komunikasi dengan Bapak, dan disuruh ikut biar cepet," ujarnya.

"Pas di Alam Sunda di Cipanas itu, Ibu kan lagi komunikasi sama Bapak, jadi di sana saya masih tunggal, tidak lama kemudian ada rombongan, dan Bapak suruh ikut rombongan, setelah rombongan lewat, baru saya masuk karena sudah disuruh, awalnya saya mengira kalau saya paling akhir di rombongan, namun tidak lama saya lihat ada mobil polisi, entah rombongan atau apa namun saya lihat di belakang saya ada dua mobil Polisi," katanya.

Sopir Audi A8 bantah menabrak Selvi, Mahasiswi Cianjur

Sugeng juga mengaku tidak menabrak Selvi dan kemudian kabur.

"Saya lihat, kira-kira dua mobil di depan, ada perempuan memakai motor oleng mengerem seperti mau jatuh, lalu saya menghindar ke kiri, mobil di belakang saya melaju tanpa berhenti, sepengetahuan saya itu mobil anggota polisi, sekitar dua mobil, kalau jenis saya tidak tahu yang saya lihat warnanya hitam," katanya.

"Setelah kurang lebih satu kilometer, saya dikejar oleh warga memakai motor, saya kooperatif saya berhenti ke pinggir, saya parkir mobil saya refleks ambil handphone rekam video, saya turun dari kendaraan, orang tersebut langsung marah-marah dan menuduh saya pelakunya, karena saya menjaga emosi warga yang langsung menuduh begitu saja tanpa tahu pembuktian," ungkapnya.

"Kemudian saya ajak mereka untuk membuktikan, saya terangkan kalau mobil saya yang kemudikan mobil jenis sedan Audi ceper Pak rendah banget kita cek dulu apa betul yang dituduhkan, semua dicek dan ada bukti videonya," ujarnya.

"Tidak ada lecet tidak ada penyok termasuk ban, mobil itu dikelilingi semua tidak ada sedikitpun jadi yang dituduhkan tidak benar akhirnya yang mengejar ini meminta maaf karena salah paham salah kejar mobil dan dipersilakan melanjutkan kembali perjalanan," jelasnya.

"Saya tahu kalau saya dituduh sebagai penabrak tahu dari media, awalnya saya biasa saja dan mobil sudah saya serahkan, kemudian saya berani terbuka karena saya memang tidak merasa, saya ingin meminta perlindungan," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait