Profil Bupati Banjarnegara: Sebut Luhut Penjahit Hingga Ditahan KPK

  • Arry
  • 4 Sep 2021 10:17
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono(Pemkab Banjarnegara/instagram)

Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menetapkan Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, sebagai etrsangka korupsi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.

KPK menyatakan Budhi Sarwono menerima gratifikasi dalam proses pengadaan di Dinas PUPR Pemkab Banjarnegara. Dia diduga menerima gratifikasi sebesar Rp2,1 miliar.

"Menetapkan dua tersangka antara lain BS yaitu Bupati Kabupaten Banjarnegara periode 2017-2022, tersangka kedua KA, pihak swasta," kata Ketua KPK, Firli Bahuri, di Jakarta, Jumat, 3 September 2021.

Budhi diduga melanggar Pasal 12 huruf i dan/atau pasal 12B Undang-Undang (UU) tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Budhi Sarwono adalah Bupati Banjarnegara periode 2017-2022. Dia diusung Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pilkada 2017 lalu.

Dilansir dari Banjarnegarakab.go.id, Budhi Sarwono memiliki latar belakang sebagai pengusaha. Pria kelahiran 27 November 1962 itu pernah menjadi Direktur Utama PT Bumirejo Banjarnegara.

Dia juga pernah menjadi ketua umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia, Dewan Penasehat Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia Banjarnegara, serta ketua DPP Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia.

Sebelum jadi tersangka hingga ditahan KPK, Budhi Sarwono kerap melakukan hal-hal kontroversial.

1. Sebut Nama Luhut jadi Penjahit

Peristiwa ini terungkap dalam video berdurasi 1 menit 17 detik yang diunggah Ferdinand Hutahaean di akun Twitternya. Dalam video itu terlihat Budhi awalnya melaporkan perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Banjarnegara.

"Alhamdulillah Banjarnegara dulu BOR 99 persen, turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Dalam Negeri," ujar Budhi dalam potongan video tersebut.

"Dan dilaksanakan pada waktu itu rapat sama menteri siapa itu, penjahit, yang orang Batak itu, ya pak penjahit. Dilaksanakan PPKM darurat sampai sekarang PPKM level 4, level 3 ternyata dengan adanya pembagian jaring pengaman sosial ini sangat efektif dan efisien," sebut Budhi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait