Viral, Satpam Tes Air Keran Pakai Alat Antigen Hasilnya Positif

  • Arry
  • 26 Jul 2021 08:24
Ilustrasi Tes Antigen Covid-19(Mediakit/unsplash)

Sebuah video aksi seorang satpam yang melakukan ujicoba alat swab antigen Covid-19 viral di media sosial. Sebab, dia melakukan tes dengan menggunakan air keran, dan hasilnya positif!

Seperti video yang diunggah akun instagram @smart.gram, yang dilihat Newscast.id, Senin, 26 Juli 2021, terlihat satpam itu melakukan ujicoba dengan memasukkan air keran ke dalam alat swab Covid-19.

Diduga aksinya ini ingin mengetahui seberapa akurat alat swab tersebut dalam mendeteksi Covid-19 selama ini.

Satpam tersebut pun lantas mengambil sedikit sample air keran di sebuh kamar mandi. Lalu ia menuju meja, dimana disitu sudah disiapkan salah satu alat swab Covid-19.

"Kalau hasilnya positif berarti tukang alat bohong," ujar suara satpam yang terekam dalam video tersebut.

Viral Aksi Satpam Tes Antigen Covid-19 Pakai Air Keran (Instagram @smart.gram)

Kemudian satpam yang diketahui bernama Apad ini mulai menuangkan air kerannya ke dalam alat swab berwarna putih secara perlahan-lahan.

Setelah ditunggu beberapa menit, Apad mengaku kaget lantaran hasil alat swab Covid-19 menunjukkan positif. Lantas ia pun mengecam kepada para petugas selama ini dirinya merasa dibodohi

"Yah hasilnya positif, ternyata kita di bohongi oleh alat. Yang jual alat kampret, kurang ajar air keran kok hasilnya positif Covid-19," ungkapnya.

Selain itu, Apad juga menyerukan kepada seluruh karyawan jangan mau lagi setiap seminggu untuk di swab Covid-19. Karena telah diketahui alat swab Covid-19 tersebut tidak akurat.

"Besok-besok karyawan jangan mau lagi ditest, bohong. Mending uangnya beli vitamin daripada di swab tuh air keran masak positif Covid-19," jelasnya.

Belum diketahui pasti dimana lokasi video tersebut. Namun hingga saat unggahan video itu telah viral dan menuai perhatian warganet.

Bahkan tak sedikit warganet meminta satpam tersebut untuk berhati-hati. Lantaran aksinya dinilai bisa di bawa ke ranah hukum dan berpotensi mengancam pekerjaannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait