Tolak jadi Ketum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
- Arry
- 7 Juni 2025 07:53
Nama mantan Presiden, Joko Widodo, santer diperebutkan dua partai, PPP dan PSI, untuk menjadi ketua umum. Namun Jokowi lebih memilih PSI, partai yang kini dipimpin anak bungsunya, Kaesang Pangarep.
Jokowi menilai, PPP saat ini memiliki banyak calon dari internal yang bagus dan cocok untuk menjadi ketua umum.
"Nggak lah. Yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, kompetensi," kata Jokowi di kediamannya di Solo, Jumat, 6 Juni 2025.
Jokowi pun menyebut nama-nama yang cocok untuk menjadi ketua umum PPP. Dari internal dia menyebut nama Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Sedangkan dari luar PPP ada Menteri Sosial Saifullah Yusuf, penasihat khusus Presiden bidang pertahanan nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, mantan Ketua DPR Marzuki Alie, serta mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Selain itu, nama Anies Baswedan pun disebut juga sudah dibujuk oleh Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M. Romahurmuziy untuk menjadi ketua umum.
"Kan (PPP) banyak. Banyak sekali. Saya di PSI saja lah," ucap dia.
Untuk diketahui, PSI sudah membuka pendaftaran calon ketua umum sejak 13 Mei. Pendaftaran dibuka hingga 23 Juni 2025.
Nama Jokowi sudah dicalonkan secara resmi oleh DPW PSI Yogyakarta dan Jakarta. Meski demikian, Jokowi masih membutuhkan sejumlah dukungan lain untuk dicalonkan sebagai ketum PSI.
Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menjelaskan, untuk mendaftar sebagai calon ketum PSI harus memenuhi dua syarat.
"Jadi para kandidat akan bisa daftar kalau mereka sudah mengantongi minimal 5 DPW PSI dan 20 DPD PSI. Jadi itu syarat minimalnya," ujar Andy.
“Apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan. Termasuk juga Mas Kaesang apakah akan mencalonkan diri kembali? Nanti kita tanyakan kepada Mas Kaesang,” kata Andy di Jakarta, Selasa, 13 Mei.
Artikel lainnya: Ustaz Yahya Waloni Meninggal Saat Khotbah Salat Jumat, Allahuakbar Jadi Kata Terakhir