Nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dijagokan menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. PDI Perjuangan buka suara soal pencalonan mantan kadernya itu.
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, mempersilakan Jokowi menentukan pilihannya sendiri, termasuk menjadi Ketum PSI. Menurutnya, Jokowi sudah dipecat dan bukan lagi kader PDIP.
"Oh itu urusannya Pak Jokowi. Kan dia juga bukan kader PDI-P," ujar Djarot di Sekolah Partai PDI-P, Jakarta, Jumat, 16 Mei 2025.
"Kan sudah dipecat dari PDI-P. Jadi silakan. Oke?" imbuh dia.
Baca juga
Jokowi Bicara Daftar Calon Ketum PSI dan Gantikan Kaesang: Masih Kalkulasi
"Itu urusannya partai otonomi sendiri-sendiri. Silakan saja (jadi Ketum PSI). Kita enggak ngurus," kata Djarot.
Untuk diketahui, PSI akan menggelar Pemilu Raya atau Pemira untuk pemilihan ketua umum terbaru. Pendaftaran calon ketua umum dibuka sejak 13-31 Mei 2025.
Bagi calon ketua umum yang ingin mendaftar, wajib mendapat dukungan suara dari minimal 5 DWP tingkat provinsi dan 20 DPD tingkat kabupaten atau kota seluruh Indonesia.
Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman mengatakan, Pemira dapat diikuti seluruh masyarakat yang memiliki kartu tanda anggota (KTA) PSI. Dia pun berharap Jokowi dan Kaesang mendaftar dalam bursa caketum.
“Apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan. Termasuk juga Mas Kaesang apakah akan mencalonkan diri kembali? Nanti kita tanyakan kepada Mas Kaesang,” kata Andy di Jakarta, Selasa, 13 Mei.
Baca juga
Kata Megawati Soal Gonjang-ganjing Ijazah Palsu Jokowi: Ya Sudah Kasih Aja
"Tapi kami sebagai pelaksana, sebagai wasit pemilu raya ini membuka kesempatan kepada semua kandidat untuk mencalonkan diri." katanya.
Mengenai pencalonan ini, Jokowi mengaku masih mempertimbangkan untuk mendaftar dalam bursa ketua umum PSI. Termasuk memperhitungkan jika dia kalah dalam Pemilu Raya PSI itu.
“Ya masih dalam kalkulasi (ikut atau tidak dalam bursa Caketum PSI). Jangan sampai misalnya saya ikut, saya kalah,” kata Jokowi di Solo, Rabu, 14 Mei 2025.
“Saya belum (mendaftar). Kan masih panjang, sampai Juni, seingat saya masih Juni (pendaftaran),” katanya.
Menurut Jokowi, bursa Ketum PSI cukup menantang. Sebab sistem pemilihan menggunakan e-voting yang mengusung konsep one man one vote.
“Dengan cara itu seluruh anggota partai bisa ikut memberikan suara e-voting. One man one vote, seluruh anggota diberi hak untuk memilih. Itulah yang masih membuatnya memperhitungkan peluang jika ikut mendaftar dalam bursa Caketum PSI,” katanya.
Saat ditanya apakah siap bersaing dengan Kaesang Pangarep yang kemungkinan bakal kembali mendaftar caketum PSI, Jokowi menilai anak bungsunya itu kemungkinan tak daftar jika ayahnya daftar.
“Ya nggak tahu (menang atau kalah dari Kaesang). Kalau saya mendaftar mungkin yang lain nggak mendaftar, mungkin,” pungkasnya.
Artikel lainnya: Kecelakaan Maut Avanza vs Truk di Tol Gempol-Pasuruan, 2 Orang Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News