Kisah Nabi Yunus AS Diselamatkan dari Perut Paus Pada 10 Muharam

  • Arry
  • 9 Agt 2022 06:16
Ilustrasi paus(@toddcravens/unsplash)

Bulan Muharam kalender Hijriah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT. Pada bulan itu, banyak sekali mukjizat yang diberikan Allah bagi umat manusia, khususnya para Nabi dan Rasul.

Salah satunya adalah mukjizat yang diterima Nabi Yunus AS. Nabi Yunus diselamatkan Allah usai dimakan paus di bulan Muharam.

Melansir buku Serial Kisah Nabi dan Rasul: Kisah Yunus AS, Nabi Yunus bin Mata diutus Allah untuk penduduk Ninawa, sebuah wilayah di dekat Mosul, Irak. Penduduk Ninawa dikenal sebagai kaum keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan.

Nabi Yunus sudah berulang kali memeringatkan mereka untuk kembali ke jalan Allah. Namun ajaran dari Nabi Yunus Nabi Yunus selalu ditolak, dengan alasan dia hanya pendatang dan bukan penduduk Ninawa asli.

Baca juga
Kisah Nabi di Bulan Muharam, Cerita Nabi Ibrahim Hingga Musa Tenggelamkan Firaun

Penduduk Ninawa merasa ajaran yang mereka lakukan saat ini sudah menjadi adat kebiasaan sejak nenek moyang mereka. Sedangkan Nabi Yunus bukanlah keturunan mereka, sehingga ajarannya langsung ditolak.

Meski demikian, ada dua penduduk Ninawa yang berhasil digandeng Nabi Yunus. Dia adalah Rubil dan Tanuh.

Nabi Yunus terus berusaha menyebarkan ajaran yang diperintah Allah SWT.

”Aku hanya mengajakmu beriman dan bertauhid sesuai dengan amanah Allah yang wajib kusampaikan padamu. Aku hanyalah pesuruh Allah yang ditugaskan mengeluarkanmu dari kesesatan dan menuntunmu di jalan yang lurus," kata Nabi Yunus.

"Aku sekali-kali tidak mengharapkan upah atas apa yang ku kerjakan ini. Aku tidak bisa memaksamu mengikutiku."

"Namun jika kamu tetap bertahan pada aqidah moyangmu itu, maka Allah akan menunjukkan tanda-tanda kebenaran akan risalahku dengan menurunkan adzab yang pedih padamu, seperti yang terjadi pada kaum-kaum sebelum kamu, yaitu kaum Nuh, Aad, dan Tsamud."

Namun ajaran tersebut dimentahkan kaum Ninawa. “Apakah kata-kata yang engkau ucapkan itu dan kedustaan apakah yang engkau anjurkan kepada kami tentang agama barumu itu? Inilah tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan disembahkan oleh nenek moyang kami sejak dahulu.

Alasan apakah yang membenarkan kami meninggalkan agama kami yang diwariskan oleh nenek moyang kami dan menggantikannya dengan agama barumu? Engkau adalahorang asing yang datang pada kami agar kami mengubah keyakinan kami.

Apakah kelebihanmu sehingga mengajari dan menggurui kami. Hentikan perbuatan sia-siamu itu. Penduduk Ninawa tidak akan mengikutimu karena kami teguh dengan ajaran moyang kami."

“Kami tetap tidak akan mengikuti kemauanmu dan tidak takut ancamanmu. Tunjukkan ancamanmu jika kamu termasuk orang yang benar!"

Nabi Yunus akhirnya putus asa. Dia pergi meninggalkan kaum Ninawa dengan marah dan jengkel. Nabi Yunus pun meminta kepada Allah agar menghukum Kaum Ninawa tersebut.


Azab bagi kaum Ninawa hingga Nabi Yunus ditelan Ikan Paus >>>

 

Permintaan Nabi Yunus dikabulkan Allah SWT. Wilayah tersebut kemudian diselimuti mendung gelap. Angin bertiup kencang hingga membuat penduduk ketakutan.

Penduduk Ninawa pun akhirnya sadar, ucapan Nabi Yunus telah terbukti. Mereka pun akhirnya sadar dan menyesali perbuatan mereka. Penduduk terus bertobat dan meminta pengampunan dari Allah SWT atas dosa mereka.

Permohonan dari penduduk Ninawa dikabulkan Allah. Keadaan Ninawa pun kembali pulih seperti sedia kala.

Penduduk Ninawa kemudian mencari-cari keberadaan Nabi Yunus agar mau kembali mengajarkan agama dan menuntun mereka ke jalan yang benar. Namun keberadaan Nabi Yunus tidak diketahui.


Ditelan Paus

Sementara itu, Nabi Yunus AS yang meninggalkan kaum Ninawa dengan perasaan jengkel dan amarah akhirnya tiba di sebuah pantai. Dia melihat sebuah kapal yang akan menyeberangi laut. Dia kemudian menumpang kapal tersebut.

Di tengah laut, tiba-tiba terjadi badai hebat. Para penumpang pun sepakat untuk mengurangi beban kapal dengan membuang barang bawaan mereka. Namun hal tersebut tak menyelesaikan masalah. Kapal terus bergejlak dan nyaris tenggelam.

Pada akhirnya ada kesepakatan untuk mengurangi beban penumpang dengan membuang salah satu dari mereka ke laut.

Undian pertama langsung jatuh ke nama Nabi Yunus. Namun hasil undian tersebut ditolak penumpang lain dengan alasan Nabi Yunus adalah orang yang mulia dan tak layak untuk dibuang ke laut.

Undian kembali diulang. Sampai undian ketiga, selalu nama Nabi Yunus yang keluar. Akhirnya Nabi Yunus menerima keputusan itu. Dia sadar, keputusan itu adalah kehendak Allah. Nabi Yunus pun rela menceburkan diri ke laut.

Allah kemudian mengirimkan ikan Nun atau Paus untuk menelan Yunus. Dan akhirnya paus tersebut menelan Nabi Yunus AS.

Meski ditelan ikan Nun, Nabi Yunus tidak meninggal. Dia hidup di dalam perut ikan paus itu.

Selama berada di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus terus berzikir dan meminta ampun dan pertolongan kepada Allah SWT. Peristiwa ini terjadi sekitar awal bulan Dzulhijjah.

“Laa ilaaha illa Anta, subhanaka, inni kuntu minadzh dzhalimiin (Tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah berbuat dhalim)."

Doa tersebut terus dia panjatkan selama berada di dalam perut ikan Nun.

Akhirnya setelah 40 hari, Allah mengabulkan permintaan Nabi Yunus. Allah memerintahkan ikan paus tersebut untuk mengeluarkan Nabi Yunus di tepi pantai.

Peristiwa ini disebut terjadi pada 10 Muharam.

Di pulau tersebut, Allah kemudian menumbuhkan pohon labu, agar Nabi Yunus dapat memanfaatkan buah tersebut hingga kondisinya kembali pulih.

Setelah pulih, Allah kembali memerintahkan Nabi Yunus kembali ke Ninawa dan melanjutkan syiar ajaran-Nya.

Nabi Yunus kembali ke Ninawa. Namun, dia kaget karena penduduk Ninawa sudah berubah dan kembali beriman kepada Allah SWT.

Nabi Yunus kemudian melanjutkan ajaran Tauhid kepada penduduk Ninawa agar tetap teguh berpegang ke ajaran Allah SWT.

Demikian kisah Nabi Yunus AS yang mendapat mukjizat diselamatkan Allah dari perut ikan Paus pada 10 Muharam.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait