Sopir bus PO Trans Putera Fajar bernama Sadira ditetapkan sebagai tersangka kecelakaan maut di Subang, Jawa barat, yang menewaskan 11 orang, termasuk 10 dari SMK Lingga Kencana Depok.
Dirlantas Polda Jabar Kombes Wibowo menjelaskan, penetapan tersangka ini dilakukan usai pengumpulan sejumlah bukti dan memeriksa sejumlah saksi.
"Usai gelar perkara, kami menetapkan bahwa tersangka dalam kasus kecelakaan ini adalah pengemudi bus Putera Fajar, atas nama Sadira," kata Kombes Wibowo, Selasa, 14 Mei 2024.
Wibowo menjelaskan, Sadira diduga telah mengetahui kondisi kendaraan yang dia kemudian bermasalah pada fungsi remnya. Naun pengemudi tetap melanjutkan perjalanan hingga terjadinya kecelakaan.
Baca juga
Kecelakaan Subang, Pengakuan Sopir Bus Maut: Rem Blong, Nekat Banting Setir
"Dibuktikan bus ini dicoba untuk diperbaiki remnya. Yang pertama di Tangkubanparahu dilakukan oleh mekanik Saudara Nana yang dipanggil oleh Saudara Firman atas permintaan pengemudi. Perbaikan yang dilakukan adalah memperkecil jarak atau celah kanvas rem."
"Setelah melaju, permasalahan muncul di rumah makan Bang Jun, dicoba kembali perbaikan langsung oleh kernet dan pengemudi mencoba memperbaiki kanvas rem dengan meminjam sil kepada pengemudi lain, tapi karena sil tidak sesuai ukuran, sehingga perbaikan itu tidak jadi dilakukan dan pengemudi tetap melanjutkan perjalanan sampai akhirnya terjadi kecelakaan lalu lintas," jelasnya.
Wibowo menjelaskan, dari hasil pengecekan di lokasi, tidak terlihat jejak pengereman di sepanjang jalan hingga titik bus itu terguling.
Atas tindakannya itu, sopir bus Putera Fajar dijerat Pasal 311 ayat 5 UU Lalu Lintas. Ancaman kurungan maksimal 12 tahun penjara serta denda Rp 24 juta.
Artikel lainnya: Viral Parkir di Masjid Istiqlal Bayar Rp150 Ribu, Ini Kata Polisi dan Manajemen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
