Sebuah kapal yang mengangkut 18 orang terbalik di antara perairan Pulau Pagai Utara dan Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), pada Senin, 14 Juli 2025 sekitar pukul 11.00 WIB.
Penumpang kapal nahas itu sebagian besar adalah PNS setempat. Selain itu terdapat juga satu anggota DPRD bernama Isar Taileleu dari Fraksi NasDem bersama dua anaknya.
Isar dan dua anaknya beserta delapan penumpang lainnya masih dinyatakan hilang. Sedangkan tujuh penumpang lainnya selamat usai berhasil berenang ke daratan.
Penumpang yang selamat itu berenang ke pantai dengan modal kompas untuk mencapai daratan yang berjarak sekitar 6 kilometer. Setelah enam jam berenang, mereka akhirnya berhasil mencapai daratan.
Baca juga
Kapal Terbalik di Mentawai: 11 Orang Hilang, Termasuk Anggota DPRD dan 2 Anaknya
Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana menjelaskan kronologi insiden kecelakaan kapal tersebut.
-
Pukul 06.30 WIB
Rombongan pemerintah daerah bersiap-siap berangkat dari Sikakap, Pulau Pagai Utara menuju Tuapejat. Bupati Rinto mengunakan kapal operasional kepala daerah, sedangkan rombongan lain, mengunakan kapal terpisah.
"Satu boat lainnya diisi oleh beberapa PNS, ada satu anggota DPRD beserta dua orang anaknya, ada satu keluarga, anak-anak juga. Berisikan 18 orang," kata Rinto dalam keterangannya.
-
Pukul 07.30 WIB
Kapal rombongan PNS dan anggota DPRD berlayar. Sementara kapal yang ditumpangi Bupati Rinto baru menyusul 30 menit kemudian.
"Sekitar 30 menit kami menyusul. Saat kami jalan, kami berpapasan. Lalu kami melihat (kapal rombongan PNS) dalam keadaan baik," ucapnya.
"Kami mengejar penyeberangan, karena ada rapat. Lalu kemudian kami sampai di daerah Desa Katiet, Pulau Sipora, berhenti menunggu, satu jam menunggu boat (rombongan PNS) untuk menyusul. Ternyata tidak disusul," sambungnya.
-
Pukul 11.00 WIB
Cuaca mulai memburuk. Gelombang laut semakin tinggi. Menurut Rinto, kondisi ini membuat kapal rombongan PNS dan anggota DPRD ini terbalik.
"Saya dapat berita ada boat terbalik yang ditumpangi oleh rombongan tadi," ucapnya.
- Pukul
17.30 WIB
Sebanyak tujuh penumpang yang menyelamatkan diri tiba di daratan.
"Mereka menyampaikan berbagi tugas: ada tinggal di boat (kondisi terbalik), ada yang disuruh berenang ke daratan," kata Rinto.
"Berenang ke daratan bersama dengan operator boat dua orang. Operator boat ini yang memegang kompas. Karena saat mereka berenang daratan sudah tidak terlihat. Cuaca sangat gelap," tambahnya.
-
Selasa, 15 Juli dini hari
Tim SAR melakukan pencarian 11 korban yang hulang. Kantor Basarnas mengerahkan dua unit kapal dalam operasi SAR.
"Dua kapal Basarnas dikerahkan. Penyisiran dilakukan antara Pagai Utara dan Sipora. Kami juga telah melakukan rapat terbatas, dan memutuskan untuk mencari korban semuanya," pungkasnya.
Artikel lainnya: Terungkap Percakapan Terakhir Diplomat Kemlu Arya Daru dan Istri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News