Tersangka korupsi minyak Pertamina, Riza Chalid, ternyata menghubungi Hashim Djojohadikusomo yang diketahui adalah adik kandung Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya membahas kasus hukum yang sedang menjerat saudagar minyak itu.
Juru Bicara Hashim, Ariseno Ridhwan, buka suara soal adanya perbincangan antara kliennya dengan Riza Chalid. Dia mengakui ada beberapa orang yang menghubungi Riza Chalid tanpa seizin Hashim. Selain itu, Riza Chalid juga telah menghubungi Hashim.
"Telah diketahui bahwa terdapat beberapa individu yang menghubungi Saudara Rizal Chalid tanpa seizin atau sepengetahuan Bapak Hashim S Djojohadikusumo, serta menggunakan nama beliau tanpa persetujuan," ujar Ariseno dalam keterangannya, Minggu, 20 Juli 2025.
Ariseno menjelaskan, dalam suatu kesempatan, Riza Chalid juga menghubungi Hashim. Dia meminta bantuan kepada Hashim terkait urusan hukum.
Baca juga
Kejaksaan Agung Tetapkan Riza Chalid Jadi Tersangka Korupsi Minyak
"Bapak Hashim telah mendengarkan penjelasan yang disampaikan, namun tidak memberikan janji atau komitmen dalam bentuk apa pun, dan dengan tegas menyatakan tidak ingin ikut campur dalam urusan tersebut," jelasnya.
Ariseno juga menegaskan, ada sejumlah orang yang mengatasnamakan Hashim untuk bertemu dengan Riza Chalid. Namun Ariseno menegaskan, orang-orang tersebut bukanlah utusan kliennya.
"Bapak Hashim S. Djojohadikusumo tidak memiliki kepentingan komersial dalam perkara yang sedang berlangsung, serta tidak memiliki keinginan atau niat untuk mengambil alih pihak atau posisi mana pun dalam kasus tersebut," lanjut dia.
Baca juga
Kejagung Geledah Rumah Bos Minyak Riza Chalid dan Anaknya
Ariseno pun menjelaskan, Hashim telah berkecimpung di industri minyak dan energi sejak awal 1990-an. Hashim pun memiliki sejumlah proyek eksplorasi dan produksi di luar negeri, termasuk di Kazakhstan, Azerbaijan, Amerika Serikat, dan Brunei Darussalam.
"Dengan rekam jejak bisnis yang terbukti sukses di tingkat internasional, beliau secara konsisten membawa kembali keuntungan dari usahanya tersebut untuk diinvestasikan di Indonesia sebagai bentuk komitmen terhadap pembangunan ekonomi nasional," pungkasnya.
Untuk diketahui, nama Hashim ini diklaim sebagai salah satu orang yang mencoba melobi Riza Chalid. Tujuannya agar Riza mau membagikan jatah tata kelola minyak yang selama ini dia kuasai.
Orang tersebut disebut-sebut telah bertemu dengan Riza Chalid di salah satu hotel di Kuala Lumpur sejak akhir 2024.
Selanjutnya peran Riza Chalid di korupsi minyak Pertamina >>>
Nama Riza Chalid tak asing di bisnis minyak. Dia bahkan mendapat julukan "Saudagar Minyak" atau "The Gasoline Godfather"
Lalu apa peran Riza Chalid di korupsi Pertamina Rp285 triliun ini?
Kejaksaan Agung mengungkap peran Riza Chalid dalam kasus korupsi Pertamina. Berikut daftarnya:
1. Menyewakan terminal BBM Tangki Merak
Abdul Qohar menjelaskan, Riza membuat kesepakatan dengan beberapa tersangka dalam kasus korupsi Pertamina. Caranya dengan menyewakan terminal bahan bakar minyak (BBM) Tangki Merak.
Qohar menjelaskan, para tersangka yang bersepakat dengan Riza adalah yakni Vice President Supply dan Distribusi Kantor Pusat PT Pertamina tahun 2011-2015 Alfian Nasution (AN), Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina tahun 2014 Hanung Budya (HB), dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak dan juga Komisaris PT Jenggala Maritim Nusantara, Gading Ramadhan Joedo (GRJ).
“Melakukan perbuatan secara bersama-sama dengan tersangka HB, AN dan GRJ secara melawan hukum untuk menyepakati penyewaan Terminal BBM Tangki Merak,” ujar Dirdik Jampidsus Kejagung Abdul Qohar dalam jumpa pers di Kejagung, Kamis, 10 Juli 2025..
2. Intervensi Pertamina
Qohar menjelaskan, kesepakatan penyewaan Terminal BBM Tangki Merak dilakukan dengan mengintervensi kebijakan tata kelola PT Pertamina. Caranya dengan memasukkan rencana kerja sama penyewaan terminal BBM Tangki Merak, padahal Pertamina belum membutuhkan tambahan penyimpanan stok BBM.
3. Menghilangkan skema kepemilikan aset
Qohar menjelaskan, Riza Chalid bersama tersangka lainnya diduga menghilangkan skema kepemilikan aset Terminal BBM Tangki Merak dalam kontrak kerja sama serta menetapkan harga kontrak yang tinggi.
4. Rumah Riza Chalid jadi kantor para tersangka
Abdul Qohar mengungkapkan, rumah Riza Chalid yang berada di Jalan Jenggala 2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ternyata dijadikan kantor para tersangka kasus korupsi Pertamina.
"Jadi, rumah Pak Riza Chalid kan sekarang jadi kantor, di mana para tersangka dari tiga orang kemarin dari pengusaha itu berkantornya di sana, sehingga kita geledah," jelas Qohar.
Kejaksaan Agung menduga kerugian negara dalam kasus korupsi Pertamina mencapai Rp 285 triliun. Kerugian ini ditimbulkan oleh tindakan yang dilakukan para tersangka.
Berikut daftar tersangka korupsi Pertamina:
- Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (RS)
- Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi (YF)
- Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR)
- VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International Agus Purwono (AP)
- Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadhan Joedo (GRJ)
- Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin (SDS)
- Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim Dimas Werhaspati (DW)
- Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya (MK)
- VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga Edward Corne (EC)
- Vice President Supply dan Distribusi Kantor Pusat PT Pertamina tahun 2011-2015 Alfian Nasution (AN)
- Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina pada tahun 2014 Hanung Budya (HB)
- SVP Integrated Supply Chain PT Pertamina 2017-2018 Toto Nugroho (TN)
- VP Crude and Product Trading ISC Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) tahun 2019-2020 Dwi Sudarsono (DS)
- Director Gas, Petrochemical and New Business Pertamina International Shipping Arif Sukmara (AS)
- SVP Integrated Supply Chain PT Pertamina (Persero) tahun 2018-2020 Hasto Wibowo (HW)
- Business Development Manager PT Trafigura Pte. Ltd. Singapore tahun 2020-2021 Martin Haendra Nata (MH)
- Beneficial Owner PT Tangki Merak dan PT Orbit Terminal Merak Muhammad Riza Chalid (MRC)
- Business Development PT Mahameru Kencana Abadi Indra Putra (IP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News