Viral Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk di Jalan', Ini Kata Istana

  • Arry
  • 20 Sep 2025 11:11
Sirene polisi(@maxfleischmann/unsplash)

Newscast.id - Penggunaan sirene dan strobo di jalan raya menimbulkan polemik. Kini muncul gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk di Jalan' di media sosial.

Gerakan ini muncul sebagai bentuk protes kepada pejabat atau pengguna jalan tidak lagi menyalakan sirene, strobo, dan rotator secara ilegal. Selain itu juga menolak adanya pengawalan kendaraan yang tidak sesuai.

Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk di Jalan' ini viral usai demo rusuh pada akhir Agustus 2025. Gerakan ini tak hanya berbunyi di media sosial. Tetapi langsung diwujudkan melalui pemasangan stiker di kendaraan pribadi.

"Hidupmu dari pajak kami Stop Tot Tot Wuk Wuk," tulis salah satu stiker yang diunggah di media sosial.

    stiker gerakan stop sirene dan strobo di jalan (ist)
Stiker gerakan stop sirene dan strobo di jalan (ist)

Gerakan ini pun menuai banyak respons dari warganet.

"Lucunya jalanan di kota saya jam 9 malem itu sering lenggang bahkan sepi. Gitu kok ya masih aja mainan totot, totot. Mana klo berpapasan itu silaunya minta ampun."

"Suka banget totot totot dijalan, kalau emang buru" berangkat dari subuh aja. Kek jalan milik lo sendiri aja."

"Gak akan gw kasih jalan kecuali ambulan dan damkar!!!"

Baca juga
Viral Sopir Fortuner Berplat Polri dan Pakai Strobo Ancam Pengendara Pakai Tongkat

Respons Istana

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi merespons gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk di Jalan'. Dia meminta agar penggunaan strobo dan sirene tak semena-mena dan harus mengikuti ketertiban pengguna jalan.

“Kalau pun kemudian fasilitas itu dipergunakan, tentunya kita harus memperhatikan kepatutan, kemudian memperhatikan ketertiban masyarakat pengguna jalan yang lain. Sehingga bukan berarti menggunakan fasilitas tersebut, semena-mena atau semau-maunya itu,” kata Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 19 September.

“Karena memang ada beberapa yang kemudian memang membutuhkan fasilitas tersebut hanya untuk efektivitas waktu, tapi sekali lagi yang bisa kita lakukan, yang telah terus menerus kita, kita imbau bahwa fasilitas-fasilitas tersebut, jangan digunakan untuk sesuatu yang meliputi batas-batas wajar,” ujar politisi Partai Gerindra itu.

Pras pun mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto beberapa kali mematikan sirene dan strobo di jalan meski dalam pengawalan.

“Sebagaimana saudara-saudara perhatikan bahwa Bapak Presiden memberikan contoh, bahwa beliau sendiri, di dalam mendapatkan pengawalan di dalam berlalu lintas, itu juga sering ikut bermacet-macet. Kalau pun lampu merah juga berhenti, ketika tidak ada sesuatu yang sangat terburu-buru mencapai tempat tertentu,” ujar dia. 

Artikel lainnya: Pemerintah Tetapkan Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Total Ada 17 Hari Libur

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait