Newscast.id - Alvaro Kiano Nugroho, bocah berusia 6 tahun, dilaporkan hilang. Dia meninggalkan rumahnya di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan sejak Maret 2025.
Kakek Alvaro, Tugimin, mengungkapkan, cucunya terakhir kali terlihat pada 6 Maret 2025. Saat itu dia sempat ketiduran di atas sajadah usai solat Asar. Saat bangun, dia sudah tidak lagi melihat cucunya.
"Neneknya bilang, tadi ada yang nyamperin temannya. 'Alvaro main yuk'. Nah disahutin neneknya, 'Alvaro enggak main, tidur'. Nah si Alvaro itu nyahutin, 'aku enggak tidur sih mak, aku mau main'," kata Tugimin di rumahnya.
Tugimin mengaku, mulanya tak curiga Alvaro pergi. Sebab, cucunya suka solat di Masjid Al Muflihun yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah.
Baca juga
Drama Penculikan Bilqis: Diculik di Makassar, Dijual di Yogya, Ditemukan di Jambi
"Itu sudah kebiasaan setiap sore, setiap sore itu seperti itu," tuturnya.

Alvaro Kiano Nugroho sudah 8 bulan hilang (ist)
Namun hingga waktu buka puasa, Alvaro belum juga pulang. Namun Tugimin masih belum curiga, dia menduga cucunya itu masih bermain di rumah temannya.
Usai menunaikan salat Tarawih atau sekitar jam 9 malam, dia diundang tetangganya minum jamu di daerah Ulujami. Berhubung kondisi tubuhnya yang sedang kurang baik, Tugimin mengiyakan ajakan itu.
"Udah begitu, setelah pulang dari minum jamu, kira-kira setengah 10-an. Saya turun depan rumah, sendalnya (Alvaro) kok belum ada," ujarnya.
Tugimin pun langsung mencari cucunya. Dia juga menanyakan langsung ke teman-temannya Alvaro.
"Saya muter nyari-nyari cucu saya. Kok gak ada. Saya tanya teman-temennya main, teman-temennya yang nyamperin juga dia bilang 'aku enggak main bareng sama Alvaro, aku nggak tahu, enggak nyampur'," ungkap dia.
"Wah udah kita cari ke mana-mana udah enggak ketemu," lanjutnya.
Lapor Polisi
Tugimin pun kemudian memutuskan melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi. Namun, saat itu laporan belum dapat diterima karena hilangnya masih kurang 1x24 jam.
Tugiming kemudian kembali keesokan harinya ke Polsek Pesanggrahan. Namun laporannya dialihkan ke Polres Jakarta Selatan.
"Diarahkan bikin laporan ke Polres. Karena penanganan anak di bawah 5 tahun di Polres. Udah gitu saya buat laporan. Saya diantar sama dari Polsek itu diantar. Sampai jam setengah 12 malam baru selesai buat laporan," jelas Tugimin.
"Udah tuh dari polsek, polres, pada datang semua. Sampai saat ini belum ada keterangan diketemukan," ujarnya.
Artikel lainnya: Pesan Pilu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta: Tolong Ma, Pa, Ini Harus Diusut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News