Gus Yahya Tolak Mundur dari Ketua PBNU: Saya Bertemu Netanyahu Demi Palestina

  • Arry
  • 23 Nov 2025 21:31
Ketua Umum PBNU Terpilih Yahya Cholil Staquf(nu online/nu.or.id)

Newscast.id - KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan tidak akan mundur sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama alias PBNU. Dia menyatakan akan menjalani amanat memimpin NU hingga 2026.

"Sama sekali tidak pernah terbesit dalam pikiran saya untuk mundur dari Ketua PBNU," kata Gus Yahya usai menggelar pertemuan dengan para Ketua PWNU tingkat provinsi di Surabaya, Minggu, 23 November 2025.

Gus Yahya menyatakan, dia mendapat mandat untuk memimpin PBNU sebagai ketua tanfidziyah selama 5 tahun sejak Muktamar NU ke-34 pada 2021.

"Saya mendapat mandat 5 tahun memimpin NU, karena itu akan saya jalani selama 5 tahun, insya Allah saya sanggup," kata dia.

Baca juga
Beredar Risalah Rapat Syuriyah PBNU: Gus Yahya Harus Mundur dalam 3 Hari atau Dipecat

Mengenai tudingan dirinya terafiliasi dengan zionisme internasional, Gus Yahya mengakui pernah berkunjung ke Israel pada 2018. Dalam kunjungan itu dia bertemu dengan Presiden Israel, Benjamin Netanyahu pada sebuah forum.

"Saya itu tahun 2018 sudah pernah pergi ke Israel. Saya bertemu Netanyahu, saya bertemu dengan Presiden Israel, saya bertemu dengan berbagai elemen di sana di dalam berbagai forum," jelasnya.

"Tapi tahun 2021, muktamar, Ketua Cabang (PCNU) dan PWNU memilih saya. Mereka sudah tahu saya sudah pernah ke Israel, sudah ketemu dengan Netanyahu, mereka memilih saya," ujarnya.

"Kenapa? Karena mereka tahu dan sampeyan (anda) bisa lihat juga di berbagai unggahan di internet apa yang saya lakukan di Israel pada di Yerusalem pada waktu itu," katanya.

"Bahwa, saya dengan terang-terangan dan tegas di berbagai forum di Yerusalem pada waktu itu, bahkan di depan Netanyahu dalam pertemuan itu, bahwa saya datang ke sini demi Palestina. Itu saya nyatakan di semua kesempatan dan saya tidak akan pernah berhenti dengan posisi ini, apapun yang terjadi," ujarnya.

Baca juga
Alasan Rais Aam Minta Gus Yahya Mundur Sebagai Ketum PBNU: Terkait Zionisme

Alasan Gus Yahya Dilengserkan dari Ketum PBNU

Keputusan PBNU melengserkan Gus Yahya dari kursi Ketum ini tertuang dalam risalah rapat harian Syuriyah yang diteken Ketua Dewan Syura PBNU KH Miftahul Akhyar pada 20 November 2025.

Dalam surat tersebut diputuskan:

  1. KH Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU.
  2. Jika dalam waktu 3 (tiga) hari tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriyah PBNU memutuskan memberhentikan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Dalam risalah rapat itu dijelaskan alasan permintaan agar Gus Yahya mengundurkan diri. Salah satunya terkait hadirnya akademisi asal Amerika Serikat, Peter Berkowitz, sebagai narasumber dalam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU).

Peter Berkowitz dikenal sebagai tokoh dalam jaringan zionisme internasional.

PBNU menilai tindakan tersebut telah melanggar nilai dan ajaran ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah serta bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi NU.

Selain itu, alasan lainnya adalah tata kelola keuangan di PBNU mengindikasikan pelanggaran terhadap hukum syariat Islam sehingga membahayakan eksistensi badan hukum PBNU. 

Artikel lainnya: Viral Pria di Bogor Marah-marah dan Ludahi MBG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait