Video Bocah SD Naik KRL dari Tangerang ke Klender Sejak Subuh Viral, Ini Faktanya

  • Arry
  • 24 Nov 2025 18:32
Bocah SD viral sekolah naik KRL sendirian dari Parung ke Klender(ist/ist)

Newscast.id - Viral seorang siswa SD asal Tangerang harus berangkat sekolah sendirian ke derah Klender, Jakarta Timur. Bocah itu berangkat sejak subuh menggunakan KRL dari Stasiun Parung Panjang ke sekolahnya di Klender.

Dalam video yang viral di media sosial terlihat seorang bocah berseragam putih-merah menaiki KRL dari Stasiun Parung Panjang, Tangerang menuju Stasiun Klender. Dia berangkat saat masih subuh.

Kepala Satuan Pelaksana Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Farida Farhah, mengungkapkan, awal mula bocah itu harus menempuh perjalanan jauh untuk sekolah. Menurutnya, bocah yang diketahui bernama Hafitar itu sebelumnya tinggal di Kampung Sumur, Klender, bersama ibunya. Rumah itu dekat dengan sekolah bocah itu.

Namun, situasi berubah saat ayahnya meninggal dunia. Ibunya pun kemudian harus pindah ke Tangerang karena bekerja sebagai asisten ibu rumah tangga di sana.

Baca juga
Miris, 2 Bocah di Gowa Ini Punguti Makanan Sisa Pejabat di HUT ke-80 RI

"Ayahnya meninggal lima tahun lalu, jadi ibunya harus bekerja. Pekerjaan itu baru dapat September kemarin. Karena mereka ngontrak di Klender, mau tidak mau anak ini ikut ibunya tinggal di Tangerang," kata Farida, Senin, 24 November 2025.

Farida menjelaskan, saat awal mereka pindah, sang ibu masih mengantar jemput Hafitar naik KRL setiap hari. Namun, lambat laun, Hafitar sudah bisa mandiri untuk berangkat dan pulang sekolah sendiri naik KRL.

Oleh ibunya, Hafitar dibekali kartu Commuter Libe dan JakLingko. Selain itu, sang ibu juga sudah berkoordinasi dengan petugas di Stasiun Parung Panjang, Tanah Abang, hingga Buaran untuk memperhatikan anaknya.

Farida menjelaskan, pihak sekolah sebenarnya sudah khawatir dengan kondisi bocah itu. Hal ini terjadi jauh sebelum kisah Hafitar viral.

"Dia nggak mau pindah sekolah. Katanya gurunya baik-baik, teman-temannya juga. Ibunya juga nyaman dengan lingkungan orang tua murid di sini," ucapnya.

Baca juga
Viral Bocah di Palembang Kencing Bercabang 5 Usai Ikut Sunat Massal, Ini Kronologinya

Tak hanya itu, sejumlah guru dan orang tua murid bahkan menawarkan agar Hafitar mau tinggal di rumah mereka. Namun tawaran itu selalu ditolak ubunya.

"Setelah viral, kami ambil inisiatif merawat Hafitar bersama. Hari Minggu kemarin dia akhirnya bersedia tinggal di rumah salah satu teman sekolahnya," ungkap Farida.

"Informasinya, anak tersebut sudah mau tinggal sementara di rumah temannya agar jaraknya lebih dekat," ujar Farida.

Farida menjelaskan, pemindahan sekolah Hafitar juga tak dapat dilakukan mendadak. Harus menunggu sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.

"Anaknya baru bisa pindah sekolah saat semester selesai. Itu aturan yang harus diikuti," kata Farida.

Meski demikian, Dinas Pendidikan memastikan akan terus memantau kondisi Hafitar dan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan Hafitar. 

Artikel lainnya: Fatwa Pajak MUI: Bumi-Bangunan Berpenghuni Tak Layak Dikenakan Pajak Berulang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait