Nama Kapitan Pattimura: Thomas Matulessy atau Ahmad Lussy? Begini Kisahnya

  • Arry
  • 5 Jul 2022 15:23
Fakta Kapitan Pattimura(ist/ist)

Nama Kapitan Pattimura kini menjadi bahan diskusi publik. Asal usul nama pahlawan asal Maluku menjadi perdebatan. Ada dua versi nama asli Kapitan Pattimura: Thomas Matulessy dan Ahmad Lussy. Mana yang benar?

Dilansir dari buku Mengenal Pahlawan Indonesia (2010) oleh Arya Ajisaka, Pattimura disebut memiliki nama asli Thomas Matulessy. Dia anak dari pasangan Frans Matulessy dan Fransina Silahoi.

Dalam buku itu disebutkan, Pattimura lahir di Saparua, Maluku pada 8 Juni 1783. Dia disebut memiliki darah bangsawan lantaran memiliki keturunan Raja Sahulau, sebuah kerajaan di Teluk Seram Selatan.

Baca juga
Heboh Ceramah Ustaz Adi Hidayat Soal Nama Asli Pattimura: Ahmad Lussy

Dalam buku biografi Kapitan Pattimura, Pahlawan Nasional karangan IO Nanalaitta, Thomas Matulessy disebut sebagai pemuda Kristen.

"Keluarga Matulessia beragama Kristen Protestan. Nama Thomas diambil dari Alkitab," tulis Nanalaitta.

Dalam buku itu disebutkan, Thomas Matulessy diangkat sebagai panglima perang untuk menghadapi Belanda dilakukan pada Proklamasi Haria pada 29 Mei 1817. Proklamasi itu diucapkan sebagai bentuk protes kekejaman Belanda. Tanggal itu pun diperingati sebagai dimulainya pertempuran yang dilakukan Pattimura.

Pemberontakan Pattimura itu pun berakhir pada 16 Desember 1817. Pattimura kemudian digantung di sekitar benteng Victoria, Ambon.


Versi Pattimura beragama Islam >>>

 

Saat perjuangan melawan Belanda, nama Pattimura lebih dikenal dibanding Thomas Matulessy. Pattimura merupakan nama gelar yang artinya 'Patih Muda' dan beragama Islam.

Kemudian ada sejarawan bernama Mansyur Suryanegara yang menyatakan nama asli Kapitan Pattimura adalah Ahmad Lussy. Hal itu diungkapkan Mansyur Suryanegara dalam bukunya berjudul Api Sejarah Volume I (2009).

Dalam buku itu, Mansyur menyatakan Pattimura adalah Muslim yang taat dan keturunan ulama dan bangsawan. Pattimura atau Ahmad Lussy disebut lahir di Hualoy, Seram Selatan (bukan Saparua seperti yang dikenal dalam sejarah versi pemerintah).

Pattimura disebut keturunan dari Kerajaan Islam Sahulau, yang saat itu dipimpin Sultan Abdurrahman. Raja ini dikenal pula dengan sebutan Sultan Kasimillah.

Hal inilah yang kemudian menjadi dasar dari Ustaz Adi Hidayat melontarkan ceramah yang viral tersebut.

"Soal Pattimura..Ustad Adi Hidayat gak salah..Itu sudah diberitakan Panjimas medio awal 80an. Dan bukan ujug ujug .. itu lewat penelitian sejahrwan Maluku alm Drs Muhammad Nur Tawainella," tulis akun Twitter @is_pelssy.

Ahmad Mansyur menulis buku tersebut didasarkan dari pengakuan sejarawan asal Maluku, M Nur Tawainella. Sosok ini pernah menulis soal manipulasi sejarah perlawanan Maluku pada tulisan berjudul Menjernihkan Sejarah Pahlawan Pattimura Tulisan ini diterbitkan Majalah Panji Masyarakat No 431 tahun XXV yang terbit pada 11 Mei 1984.

Meski demikian, muncul anggapan Pattimura versi Ahmad Lussy dan versi Thomas Matulessy adalah dua sosok yang berbeda. Namun keduanya sama-sama berjuang dalam mengusir penjajahan Belanda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait