Polisi Gelar Prarekonstruksi Tewasnya Brigadir J, Ada Adegan Baku Tembak

  • Arry
  • 23 Jul 2022 11:16
Prarekonstruksi tewasnya Brigadir J digelar di Polda Metro Jaya(ist/ist)

Polda Metro Jaya menggelar prarekonstruksi kasus polisi tembak polisi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Kegiatan ini dilakukan di Balai Pertemuan Metro Jaya pada Jumat 22 Juli 2022.

Prarekonstruksi ini dihadiri pula Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi; dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi.

Dalam prarekonstruksi terlihat adegan dua orang beridiri di tangga lantai dua sambil saling mengacungkan pistol. Dua sosok itu diduga memerankan ulang Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat dan Bharada E.

Salah seorang pemeran kemudian menuruni anak tangga sambil terus menodongkan pistol ke arah lantai dasar.

    Prarekonstruksi tewasnya Brigadir J digelar di Polda Metro Jaya

Terlihat seorang penyidik mengarahkan senjata api dengan berjongkok di tengah tangga. Dan ada satu orang lainnya berada di ujung anak tangga yang mengarahkan senjata api.

Baca juga
Kasus Brigadir J, Kombes Budhi Buka Suara Usai Dinonaktifkan Sebagai Kapolres Jaksel

Belum ada konfirmasi terkait kegiatan di BPMJ Polda Metro Jaya. "Coba saya tanyakan dahulu," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo.

Berdasarkan keterangan Polisi, kasus ini bermula saat Brigadir J memasuki kamar istri Irjen Ferdy dan kemudian diduga melakukan pelecehan. Peristiwa terjadi pada 8 Juli 2022 pukul 17.00 WIB di rumah dinas Irjen Sambo.

Istri Irjen Ferdy berteriak dan teriakan itu terdengar Bharada E yang berada di lantai dua rumah itu.

Kemudian, Bharada E mendatangi kamar tersebut dan terjadi keributan dengan Brigadir J hingga akhirnya terjadi baku tembak.

Baca juga
Kasus Dugaan Pembunuhan Brigadir J Naik ke Penyidikan, Siapa Tersangkanya?

Polisi menyatakan Brigadir J yang menggunakan pistol jenis HS-9 melontarkan 7 peluru ke arah Bharada E. Sedangkan Bharada E yang menggunakan pistol jenis Glock-17 melepaskan lima peluru.

Akibat baku tembak itu, Brigadir J tewas.

Tak puas atas keterangan polisi, pihak keluarga Brigadir J menemukan sejumlah kejanggalan. Mereka kemudian melaporkan adanya dugaan pembunuhan berencana ke Polri.

 

Artikel lainnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait