Ini 4 Alasan Kenapa Alfamart dan Indomaret Selalu Berdekatan

  • Arry
  • 16 Agt 2022 12:12
Alasan gerai Alfamart dan Indomaret selalu berdekatan(ist/ist)

Alfamart dan Indomaret adalah dua minimarket yang marak di masyarakat. Meski mereka bersaing, namun lokasi gerainya selalu berdekatan. Apa alasannya.

Alfamart dan Indomaret adalah minimarket yang menjual produk yang sama. Yakni kebutuhan sehari-hari mulai makanan hingga barang rumah tangga.

Namun saat kita hendak berbelanja kebutuhan sehari-hari, selalu dibuat bingung apakah menuju Indomaret atay Alfamart. Sebab, kebutuhan sehari-hari kita bisa didapatkan di dua minimarket tersebut.

Untuk diketahui, Indomaret berdiri pada 1988. Indomaret atau PT Indomarco merupakan anak perusahaan Salim Group. Kini jumlah gerai mereka mencapai lebih dari 27 ribu dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Sedangkan Alfamart baru berdiri pada 27 Juni 1999. PT Sumber Alfa Trijaya Tbk didirikan oleh pengusaha rokok, Djoko Susanto. Kini jumlah gerai Alfamart sudah lebih dari 15 ribu unit.

Jadi apa alasan Alfamart dan Indomaret selalu berdekatan?

Melansir dari berbagai sumber, berikut 4 alasan Alfamart dan Indomaret selalu berdekatan:

  1. Menarik Pasar yang Lebih Luas
    Ini merupakan strategi marketing dari keduanya. Alfamart dan Indomaret pasti memiliki tujuan untuk mendapatkan konsumen lebih banyak. Dengan lokasi yang berdekatan, maka permintaan pasar akan lebih besar. Sehingga keduanya diperkirakan akan berbagi prosentasi keuntungan 50:50.
  2. Mengusung Keunggulan yang Berbeda
    Dengan lokasi yang berdekatan, Alfamart dan Indomaret akan bersaing lebih sehat dengan memberikan keunggulan masing-masing. Seperti dari soal harga, luas toko, pelayanan, hingga kenyamanan belanja.
  3. Membangun Persepsi Konsumen
    Ketika konsumen memilih datang ke Indomaret atau Alfamart, maka karyawan akan bertugas membangun persepsi positif gerainya lebih unggul dan dari pesaingnya itu. Dan berharap konsumen datang kembali ke gerai mereka.
  4. Hemat Biaya Riset
    Alasan Alfamart dan Indomaret berdekatan ini juga untuk menghemat biaya riset. Jika salah satu telah buka gerai, tentu pesaingnya akan melihat apakah gerai itu ramai atau sepi. Jika ramai, maka mereka akan membangun gerai di dekat pesaingnya itu.

Selain itu, Alfamart dan Indomaret juga menggunakan strategi Five Forces. Yakni metode untuk menganalisis dan mengidentifikasi kekuatan yang dibentuk pola bisnis. Yakni:

  • Competitive Rivalry, yakni menciptakan lingkungan bisnis yang mempunyai tingkat kompetisi sangat tinggi antar perusahaan dan kompetitor. Ketika sudah terjadi persaingan, perusahaan akan menciptakan inovasi baru agar produknya tidak kalah saing dari lawan bisnis.
  • Power of Buyer, yakni kemampuan konsumen dalam tawar menawar harga produk agar lebih murah. Jadi, konsumen akan menimbang sendiri harga barang di Indomaret dan Alfamart lalu memutuskannya sendiri akan membeli di mana.
  • Power of Supplier, dipengaruhi oleh produk yang dihasilkan dari supplier. Semajin dikit supplier sebuah produk, maka semakin tinggi ketergantungan perusahaan terhadap supplier tersebut untuk memasok barang pada mereka.
  • Threat of New Entry, akan sulit bagi pendatang baru untuk memasuki pasar atau industri tersebut. Karena kekuatan perusahaan dipengaruhi oleh hambatan seperti biaya masuk, regulasi, kondisi ekonomi dan hak paten. Hal ini akan memengaruhi siapa yang lebih berkuasa dan lebih besar di lokasi tersebut.
  • Threat of Substitute Product, kekuatan yang datang dari produk atau barang pengganti dari barang yang akan dijual di perusahaan. Produk pengganti ini dapat disebut sebagai produk substitusi yang memiliki fungsi serupa dengan produk perusahaan.

 

Artikel lainnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait