Di Mata Najwa, Anies Ungkap Drama Sengit Penentuan Cawapres dari AHY ke Cak Imin

  • Arry
  • 5 Sep 2023 12:55
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Mata Najwa(mata najwa/youtube)

Anies menjelaskan, ketidaksepakatan itu memuncak pada Selasa, 29 Agustus. Menurutnya, saat itu pun terjadi diskusi panas di Tim 8.

"Utusan Demokrat dan utusan NasDem terjadi perbedaan pandangan yang sangat keras. Apa perbedaannya? Demokrat menginginkan ditetapkan segera, NasDem menginginkan ditetapkan nanti sambil menunggu siapa tahu ada opsi lain," kata dia.

"Itu kan dalam percakapan di tim 8 ada. Bukan keluar koalisi, mereka akan coba exercise lain. Ini mereka menunggu, kapan ini keputusannya. Di sisi lain NasDem bukan menolak AHY, tapi tidak mau dideklarasikan segera," katanya.

Menurut Anies, di tengah buntunya pertemuan itu, dia tiba-tiba ditelepon untuk datang ke Kantor NasDem.

"Malam itu saya sedang dalam perjalanan, dilaporin pertemuan (Tim 8) yang hasilnya buntu. Saya mendapat telepon dari kantor NasDem, diminta untuk ke kantor NasDem," kata Anies.

Di Kantor NasDem, Anies bertemu dengan Ketum Surya Paloh. Menurutnya, saat itu ada dua pilihan.

Pertama, berunding dengan PKS dan Demokrat, lalu kemudian bersepakat dengan PKB. Risikonya, PKB bisa saja diajak oleh koalisi lain.

Kedua, langsung membuat kesepakatan dengan PKB dan menjadikan Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres. Risikonya, PKS dan Demokrat bakal merasa dilewati karena tidak diajak bicara.

"Ini sebuah ijtihad, kemudian Pak Surya Paloh memilih opsi ambil kesepakatan dulu, terus kemudian jelaskan, memang ada risiko, risikonya ada perasaan seperti dilewatkan, ditinggalkan," kata Anies.

"Lalu besok paginya Pak Sudirman bertemu dengan Pak Sohibul Iman dari PKS dan Pak Iftitah dari Demokrat, menyampaikan progres ini. Tujuannya untuk saya bertemu, mendiskusikan soal ini," kata dia.

Menurutnya, pihaknya kemudian bertemu dengan PKS. Saat itu PKS merespons positif soal adanya partai baru di koalisi. Namun, PKS tidak suka dengan cara NasDem yang mengambil keputusan sepihak tanpa ada komunikasi terlebih dahulu.

Sementara itu, Anies mengaku kesulitan bertemu dengan Demokrat.

"Rabu (30 Agustus) malam itu tidak dapat waktu, ya sudah kalau gitu kita cek besoknya, pagi tetap tidak ada kabar, akhirnya Kamis pagi saya putuskan ke Jombang, karena siang akan pulang," kata Anies.

"Ketika di sana, kami dapat kabar diterima jam 4 sore, tapi karena pesawat delay, digeser jam 6, kemudian pertemuan digeser lagi jam 7, dan akhirnya tidak jadi bertemu, dibatalkan pertemuannya," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait