Masuk Daftar Penculikan, 2 Jenderal Ini Lolos dari Peristiwa G30S PKI

  • Arry
  • 1 Okt 2023 10:48
Sumur tua tempat para jenderal dikubur dalam Gerakan 30 September 1965(ist/ist)

Sebanyak delapan jenderal masuk dalam daftar penculikan yang dilakukan kelompok G30S pimpinan Letkol Untung. Dari delapan jenderal, ada dua jenderal yang lolos dari penculikan yang dilakukan pada 1 Oktober 1965 dini hari WIB.

Siapa saja mereka? Ini daftar jenderal yang lolos penculikan G30S PKI:

1. Jenderal AH Nasution

Jenderal Abdul Haris Nasution adalah sosok utama yang menjadi incaran dari kelompok pemberontakan G30S PKI. Saat peristiwa penculikan 1 Oktober 1965 sekira pukul 04.00 WIB, Nasution tengah tidur di rumahnya di Jl Teuku Umar Nomor 40 Menteng, Jakarta Pusat.

Mengutip buku 'Peristiwa 1 Oktober 1965: Kesaksian Jenderal Besar Dr. A.H. Nasution' oleh Jenderal Besar Dr. A.H. Nasution, dilansir laman Perpustakaan Komnas HAM disebutkan, Nasution terbangun karena terdeengar keributan di luar rumahnya.

Selain itu terdengar suara tembakan dan suara pintu tumah dibuka paksa. Saat itu, pasukan Cakrabirawa terus menggedor menggedor pintu kamar dengan popor senjata diiringi rentetan tembakan. Mereka hendak menculik dan membunuh A.H. Nasution.

Namun, Jenderal Nasution berhasil meloloskan diri dari upaya penculikan itu. Dia kabur melalui tembok rumahnya. Meski demikian, peristiwa kelam itu merenggut nayawa putrinya, Ade irma Suryani dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean.

Pada 1997, Nasution dianugerahi pangkat kehormatan menjadi Jenderal Besar TNI alias jenderal bintang lima. Tiga tahun berselang, Nasution meninggal dunia di Jakarta. Nasution meninggal karena sakit.

Baca juga
Mengenal 10 Tentara-Polisi Pahlawan Revolusi yang Gugur Saat Pemberontakan G-30S-PKI


2. Brigjen Ahmad Sukendro

Mungkin tak banyak yang tahu nama Brigjen Ahmad Sukendro. Namanya juga masuk dalam daftar penculikan oleh G30S PKI.

Pria kelahiran Banyumas tahun 1923, itu adalah jenderal intelijen di Angkatan Darat. Dia adalah tangan kanan Jenderal AH Nasution. Bahkan, Sukendro pernah diangkat sebagai Kepala Intelijen Markas Besar Angkatan Darat.

Nama Sukendro masuk dalam target operasi G30S PKI itu tertuang dalam sebuah dokumen CIA berjudul The President's Daily Brief yang disampaikan kepada Presiden Amerika Lyndon B Johnson, disebutkan, Sukendro dimasukkan dalam kelompok brain trust atau pemikir bersama-sama dengan Mayjen Suprapto, Mayjen MT Haryono, dan Mayjen S Parman.

Ahmad Sukendro pun disebut di laporan CIA sebagai satu-satunya anggota Brain Trust yang selamat dari pembunuhan. Nama Sukendro disebut sebanyak 76 kali dalam laporran tersebut.

Namun belakangan namanya dicoret dalam laporan CIA. Hal itu diduga lantaran Sukendro sedang berada di Beijing, China mewakili Pemerintah RI dalam rangka perayaan Hari Kelahiran China.

Artikel lainnya: Harga BBM Pertamax Cs Naik Lagi, Cek Harga Lengkap BBM Pertamina per 1 Oktober 2023

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait