Kasus Ijazah Jokowi, Bareskrim Polri Cari Contoh Ijazah Teman Jokowi

  • Arry
  • 8 Mei 2025 16:26
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi(pemerintah kota banjar/banjarkota.go.id)

Tim Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri terbang ke Solo saat mengusut kasus dugaan ijazah palsu Joko Widodo. Mereka mencari bukti sampel atau contoh dari teman-teman Presiden RI ke-7 itu.

Kasus ijazah Jokowi ini dialporkan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis atau TPUA yang diketuai Eggy Sudjana. Pengusutan kini difokuskan di wilayah Yogyakarta dan Solo untuk pengambilan sampel atau contoh ijazah.

"Kegiatan penyelidikan di mana kita memerlukan sampel pembanding untuk uji labfor. Adapun kegiatan ini adalah pelayanan kami kepada masyarakat agar mempermudah dan mempercepat proses penyelidikan," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, di Solo, Kamis, 8 Mei 2025.

Djuhandani menjelaskan, sampel yang diambil ebrasal dari dokumen ijazah teman Jokowi. Baik dari tingkat SMA hingga di UGM.

Baca juga
Alasan Jokowi Baru Laporkan Tuduhan Ijazah Palsu: Dulu Masih Menjabat

"Ini yang nantinya akan kita jadikan uji dokumen-dokumen pembanding yang dilaksanakan oleh labfor," jelasnya.

Selain itu, Polri juga sudah meminta keterangan terhadap 31 orang yang merupakan teman SMA hingga kuliah Jokowi.

"Kita sudah melaksanakan berbagai kegiatan, yaitu pemeriksaan, dan telah memeriksa sekitar 31 saksi," jelasnya.

"Untuk tindak lanjut lebih lanjut, kami akan terus melaksanakan penyelidikan agar nantinya dapat memberikan kepastian hukum. Apa kepastian hukumnya? Apakah itu benar sesuai yang diadukan? Jika sesuai dengan aduan, tentu saja kami akan melaksanakan proses-proses penyidikan lebih lanjut," ujarnya.

Untuk diketahui, TPUA mempermasalahkan soal keaslian ijazah Jokowi. Ada beberapa aspek yang mereka nilai kalau ijazah dan skripsi Jokowi yang beredar di media sosial adalah palsu.

Pertama soal nomor seri ijazah JOkowi yang disebut tidak menggunakan klaster tetapi hanya angka saja. Selain itu mereka juga mempermasalahkan penggunaan huruf Times New Roman di skripsi Jokowi. Menurut mereka, jenis huruf itu belum ada pada era 1980-an hingga 1990-an.   

Artikel lainnya: Fakta Kecelakaan Purworejo Truk Hantam Angkot: Kronologi, Identitas 11 Korban Tewas

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan