Rekaman CCTV Gerakan Mencurigakan Penjaga Kos di Depan Kamar Diplomat Kemlu Arya Daru
- Arry
- 14 Juli 2025 11:35
Kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, di kamar kosnya dengan kepala terlilit lakban masih menyimpan misteri. Rekaman CCTV sebelum Arya Daru meninggal pun menjadi sorotan.
Dalam rekaman CCTV terbaru yang diperoleh Newscast.id, terlihat gerak gerik penjaga kos yang mencurigakan. Terlihat penjaga kos itu beberapa kali memantau kamar Arya Daru.
Pada pukul 00.27 WIB, Selasa 8 Juli, penjaga kos yang hanya mengenakan sarung dengan baju menggantung terlihat melintas kamar Arya Daru. Sembari melihat ponsel di tangannya, penjaga kos itu tampak sempat melihat ke arah jendela kamar Arya Daru.
Penjaga kos itu kemudian berjalan ke arah keluar. Selang beberapa detik, dia kembali ke dalam sambil terlihat berbicara melalui handphone di tangan kirinya. Dia pun kembali terlihat menengok ke jendela kamar Arya Daru.
Baca juga
Rekaman CCTV Penampakan Terakhir Diplomat Arya Daru Sebelum Ditemukan Tewas
Kemudian pada pukul 05.20 WIB, penjaga kos kembali berjalan ke arah kamar Arya Daru. Dia kembali menengok jendela kamar korban. Kali ini penjaga kos itu mengenakan kemeja dan celana pendek.
Kemudian pada pukul 05.21 WIB, penjaga kos sempat berhenti dan menengok lebih dekat ke arah jendela kamar korban hingga akhirnya berjalan ke luar. Selang beberapa detik, penjaga kos itu kembali ke dalam dan kembali menengok ke jendela kamar korban.
Respons polisi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan aktivitas yang dilakukan penjaga kos yang terekam di CCTV. Menurutnya, saat itu penjaga kos diminta tolong istri korban untuk mengecek kamar Arya Daru karena handphone suaminya tidak dapat dihubungi.
Baca juga
Diplomat Tewas di Kosan, Kemlu: Arya Daru Akan Bertugas di Finlandia
"Benar (penjaga kos lakukan pengecekan). Istrinya minta penjaga kos ngecek karena HP suaminya mati," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan.
Ade Ary juga menyatakan, polisi akan mengusut keseharian korban. Termasuk pihak yang berkomunikasi terakhir dengan korban.
"Para pihak terkait yang menjadi circle korban itu juga dilakukan komunikasi, dilakukan pengambilan keterangan," kata Ade Ary.
"(Pemeriksaan) untuk mengungkap secara utuh, dari mulai bagaimana sehari-hari korban, kegiatan korban, hingga akhirnya terjadi atau muncul ada peristiwa itu," tambahnya.
"Ya tahap selanjutnya itu, nanti akan dilakukan (pemeriksaan oleh psikologi forensik). Iya, tadi untuk mendalami profilnya," tuturnya.
Artikel lainnya: Usai Liburan Bareng Cucu di Bali, Ini Kondisi Kesehatan Jokowi: Masih Pemulihan