Jokowi soal Isu Ijazah: Ini Politik, Ada Orang Besar Back Up

  • Arry
  • 26 Juli 2025 19:33
Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi(ist/ist)

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo menegaskan polemik ijazah kelulusan dari Fakultas Kehutanan UGM bermuatan politik. Bukan hanya sebatas pertanyaan apakah asli atau palsu.

Penegasan itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam reuni Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, DIY, Sabtu, 26 Juli 2025.

"Sekali lagi ini politik bukan urusan asli dan tidak asli, sudah tahu semuanya itu asli tapi untuk kepentingan politik jadi terjadi hal seperti itu. Saya rasa itu saja yang ingin saya sampaikan. Saya nanti kayak curhat, tapi curhat ke teman-temannya boleh kan?" kata Jokowi.

"Tadi Pak Arif menyampaikan soal nostalgia, saya lihat senang semuanya. Eh jangan senang dulu lho. Karena ijazah saya masih diragukan."

Baca juga
Kasus Ijazah Palsu Jokowi Seret Nama Eks Wamendes, Paiman Singgung Pasar Pramuka

"Hati-hati, nanti keputusan di pengadilan. Begitu keputusannya asli, bapak ibu boleh senang. Tapi begitu tidak, yang 88 juga semuanya palsu."

"Saya kadang geleng-geleng juga kita ini aduh, kok pada nggak masuk logika tapi ya kejadiannya, peristiwanya seperti yang kita lihat," kata Jokowi.

Jokowi pun mencolek kawannya yang bernama Jambrung. Menurutnya, temannya itu kerap tidak lulus di salah satu mata kuliah. Sehingga harusnya ijazah Jambrung yang harus dicurigai.

"Kita itu kuliah sulit-sulit, nggak tapi kalau saya lulus semua, lulus terus, lulus terus. Beda kalau teman baik saya Jambrung. Tadi ada nggak. Nah kalau Pak Jambrung Sasono seinget saya dulu matematika sampai 4 kali," kata Jokowi.

"Nah kalau yang diragukan Pak Jambrung itu boleh, matematikanya mengulang terus. Saya tuh nggak pernah mengulang. Padahal beliau ini pinter banget saya nggak tahu kok matematikanya sampai 8 kali," tambah Jokowi.

"Begitu ijazahnya sulit dicari-cari salahnya, belok ke skripsi, skripsinya juga palsu. Skripsi itu dosen pembimbing skripsi saya itu Prof Dr Ir Achmad Soemitro, kemudian waktu itu diuji oleh Ir P Burhanudin dan Pak Sofyan Warsito, Ir Sofyan Warsoto, diuji ada pengujinya. Diragukan lagi,"

"Skripsi diragukan ganti lagi ke KKN. Ini dari ijazah lari ke skripsi, lari ke KKN. KKN-nya didatengi ke desanya. Wong kita juga KKN tapi ya kalau suruh nginget-inget kan sudah 40 tahun, 40-45 tahun yang lalu. Kita masuk 45 tahun yang lalu, lulus, kalau saya 85," kata dia.

Ada Orang Besar Back Up >>> 

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan