Viral Menu MBG Pangsit dan Irisan Kentang di Depok, Ini Penjelasan SPPG
- Arry
- 7 Oktober 2025 17:27
Newscast.id - Menu makan bergizi gratis (MBG) di Depok, Jawa Barat, mendapat sorotan. Sebab isinya hanya pangsit goreng hingga irisan kentang rebus.
Menu MBG ini diunggah oleh orang tua siswa di media sosial. Dari foto yang diunggah disebut menu MBG ini disajikan di salah satu sekolah di Kelurahan Mampang, Depok, Jawa Barat.
Dalam menu MBG itu terlihat siswa disajikan tiga iris kentang rebus sebagai pengganti nasi, kemudian irisan wortel, pangsit goreng, jeruk dan saus kemasan.
Kepala SPPG Mampang 1 Pancoran Mas, Mustika Fie mengakui menu kentang rebus, wortel kukus, kemudian pangsit disajikan pada Senin, 6 Oktober 2025.
"Nah pangsit itu sebenarnya bukan hanya pangsit, namun di dalamnya itu terdapat telur ayam, daging ayam dan tahu serta daun bawang yang memang kami kemas secara jadi satu di kulit pangsit tersebut. Terus kemudian ada buah jeruk, lalu ada sausnya seperti itu," kata Mustika, Selasa, 7 Oktober 2025.
Menurutnya, pemilihan menu tersebut didasarkan pada analisis ahli gizi beserta tim koki dan seluruh tim. Menu itu diberikan lantaran pada minggu pertama di Hari Rabu 1 Oktober 2025 banyak sisa makanan, bahkan SPPG-nya harus membuang 5 kantong nasi dan sayuran.
"Nah maka dari itu, kami di hari Kamis itu mencoba merancang menu kembali supaya anak itu tidak bosan," tutur Mustika.
Mustika menjelaskan, pihaknya kemudian menyajikan kentang pengganti nasi sebagai karbohidrat, kemudian wortel, meski tampilannya ia nilai kurang menarik.
"Kemudian pangsit yang kami kemas menjadi satu, padahal di isinya ada telur ayam, daging, kemudian ada tahu dan daun bawang," jelas Mustika.
Untuk diketahui, SPPG Mampang 1 Pancoran Mas Depok mendistribusikan MBG ke beberapa sekolah, yakni SDN Mampang 1 sejumlah 788 ompreng, SDN Mampang 3 sebanyak 559, MI Hidayatul Athfal ada 725. Kemudian SMP Prisma sejumlah 311, kemudian ada SMK Prisma dengan 507 ompreng. "Ada lima sekolah. Totalnya 2.890 MBG," kata Mustika.
"Bahwasannya memang kesalahan kami pada tampilan menu itu kurang menarik. Namun, kami sudah ibaratnya di dalam ompreng itu sudah ada kandungan dari karbohidrat, terus protein, nabati, hewani, buah itu sudah masuk dan kemudian ada sayurnya," kata Mustika.
"Kalau sesuai standar iya, karena apa, di situ kan memang tampilannya sangat tidak proper ya, namun kandungannya sudah ada," ucap Mustika.
Sementara itu, Ahli Gizi SPPG Mampang 1 Pancoran Mas Deni Rizky Iftitah, menyatakan terus mengevaluasi menu, serta memahami kebutuhan pihak sekolah dan siswanya.
"Mengingat tadi sudah dijelaskan oleh kepala SPPG kami, bahwa kami banyak menerima sekali food waste. Untuk mencegah tersebut, maka kami melakukan alternatif lain pada sumber karbohidrat dan protein yang lain," kata Deni.
"Namun tampak terlihat luar itu tidak seperti ada kandungan protein nabatinya, karena itu dibalut dengan kulit pangsit dan juga digoreng," kata Deni.
"Untuk gramasi yang kami sajikan yaitu yang kemarin itu sempat viral itu, itu porsi anak SD. Sesuai standar Badan Gizi Nasional itu untuk anak SD itu kalorinya sekitar 350-an (Kilokalori/kkal)," ujar Deni.
"Dan untuk wortel, sayur yang kami sajikan itu energinya 39,38 (kkal), untuk jeruk manis, yang kami sajikan itu seberat 1 butir jeruk diperkirakan 130 gram dengan energinya itu 113,3 kkal, jadi total energinya itu 333 kkal," tutur Deni.
Deni menjelaskan, sesuai standar BGN, anak kelas 1-3 SD kebutuhannya sekitar 300-350 kkal, kelas 4-6 SD berada pada angka 360 sampai 390 kkal. "Dan untuk anak SMP dan SMA itu berada pada sekitar 700 kkal, segitu kalorinya," ujar Deni.
Artikel lainnya: Pemalsuan Dokumen, FIFA Rilis Kakek-Nenek 7 Pemain Naturalisasi Tak Ada dari Malaysia