Nasib Kepsek di Banten Tampar Siswa Ketahuan Merokok: Dinonaktifkan dan Dipolisikan
- Arry
- 15 Oktober 2025 11:32
Newscast.id - Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, diduga menampar muridnya yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah. Insiden ini berbuntut panjang. Ratusan siswa protes atas tindakan kepsek itu.
Bagaimana peristiwa utuh kasus kepsek diduga tampar siswa merokok?
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Banten, Lukman, menjelaskan duduk perkara kasus tersebut. Menurutnya, peristiwa bermula saat ada siswa yang ketahuan merokok di belakang sekolah.
"Jadi awalnya siswa itu merokok di belakang sekolah, ketahuan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah kemudian menegur dan mengingatkan," kata Lukman kepada wartawan.
Menurutnya, kepsek itu kemudian menegur siswa yang merokok dengan kata-kata yang dianggap kasar. Teguran lisan keras ini pun disertai kontak fisik.
Baca juga
Siswa Diduga Ditampar Kepsek SMAN di Lebak Gegara Merokok, 630 Murid Mogok Sekolah
"Tapi, sambil mengingatkan itu, mungkin bahasanya agak keras. Ya, mungkin bahasa orang sana, jadi agak beda. Itu hal yang biasa mungkin ya, kita juga belum tahu pasti," ujarnya.
"Tapi menurut pengakuan kepala sekolah, memang sempat ngeplak (menepuk kepala siswa). Saya tidak tahu apakah keras atau tidak, tapi pengakuannya memang begitu," katanya.
Pembelaan Kepsek SMAN 1 Cimarga
Kepala SMAN I Cimarga, Lebak, Dini Fitri menjelaskan insiden tersebut. Dia menegaskan, penamparan adalah hal spontan dan tidak ada pemukulan yang keras.
"Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras," kata Dini kepada wartawan.
Dini menjelaskan, peristiwa bermula saat pihak sekolah menggelar kegiatan 'Jumat Bersih' pada 10 Oktober. Saat itu, siswa tersebut tidak mengikuti kegiatan. Saat ditelusuri, dia tengah merokok di area kantin sekolah.
Dini mengaku langsung menegur siswa tersebut. Namun, siswa itu mengaku tidak merokok di sekolah.
"Kamu merokok. 'Nggak, Bu'. Langsung nggak ada di tangannya rokoknya. Cari (puntung rokoknya) Ibu lihat. Yang ngebuat (saya) marah itu ngebohong," katanya.
Baca juga
Pengakuan Siswa SMAN 1 Cimarga Lebak yang Ditampar Kepsek Gegara Merokok di Sekolah
Ratusan Siswa Mogok Sekolah
Insiden penamparan itu memicu ratusan siswa SMAN 1 Cimarga mogok sekolah. Mereka protes terhadap aksi kepsek kepada rekannya itu.
"Semua karena di bawah tekanan, anak-anak yang kasus sebagian. 630 lebih murid," kata Kepala SMAN I Cimarga, Dini Fitri.
"Kita ASN tugas kita melayani. Kita berniat bekerja aja. Kemarin juga saya berkoordinasi dengan Wakasek Bu Emi, tolong share, tolong KBM tetap kondusif. Ternyata di belakang layar anak-anak punya cerita sendiri," katanya.
Meski siswa mogok sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, Emi Sumiati, memastikan proses belajar-mengajar tetap dilakukan. Menurutnya, dewan guru melakukan sistem pembelajaran secara daring.
"Karena tidak ingin ketinggalan pelajaran, kita mengadakan pembelajaran melalui daring. Walaupun anak tidak datang, KBM terus berjalan. Saya pastikan setiap guru memberikan materi," katanya.
Kepsek dinonaktif
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Banten, Lukman, menyatakan, saat ini Kepsek SMAN 1 Cimarga tengah diproses. Kepsek dan pihak lainnya dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Nanti semuanya akan kita klarifikasi, dari kepala sekolah, guru, siswa, hingga komite," kata Lukman.
Lukman menegaskan, Kepsek SMAN 1 Cimarga belum resmi dinonaktifkan. Sebab, proses masih berlangsung di Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
"Jangan dulu disebut dinonaktifkan. Kita masih menunggu hasil dari BKD. Tugas kita hanya melakukan BAP awal, lalu hasilnya diserahkan ke BKD," ujar Lukman.
"Nanti BKD yang menentukan apakah dikembalikan sebagai guru, tetap menjabat sebagai kepala sekolah, atau ada tindakan lain," tambahnya.
Sementara itu Gubernur Banten Andra Soni menilai Kepsek SMAN 1 Cimarga layak dinonaktifkan.
"Itu sedang kita proses untuk dinonaktifkan," katanya.
Kepsek Dipolisikan Ortu Siswa
Kepsek SMAN 1 Cimarga ternyata tak hanya dinonaktifkan. Dia juga dilaporkan ke polisi oleh orang tua siswa yang diduga ditampar.
"Sudah (laporan ke polisi), itu udah ramai juga," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Lebak Ipda Limbong dalam keterangannya.
Limbong menjelaskan, Kepsek SMAN 1 Cimarga dilaporkan pada 10 Oktober. Dia dilaporkan karena diduga menampar murid.
"Laporannya terkait dia ditampar oleh kepala sekolah, terkait fakta-fakta, kita sedang proses penyelidikan. Kita nanti undangan para pihak, saksi yang mengetahui kejadiannya juga, biar mendapatkan fakta yang berimbang," jelasnya.
Artikel lainnya: Temui Presiden Prabowo, Erick Thohir Minta Maaf Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia