Babak Akhir Kasus Penamparan Siswa SMAN 1 Cimarga: Berdamai, Kepsek Kembali Bertugas

  • Arry
  • 16 Oktober 2025 12:32
Kepsek SMAN 1 Cimarga Lebak, Banten, Dini Pitria, berdamai dengan ILP, siswa yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah(ist/ist)

Nerwscast.id - Kasus penamparan siswa SMAN 1 Cimarga, Lebak, Banten berinisial ILP yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah berakhir dengan damai. Pihak siswa dan Kepala Sekolah SMAN 1, Dini Pitria, sepakat mengakhiri polemik dengan kekeluargaan.

Perdamaian ILP dan Kepsek SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, dilakukan di Kantor Gubernur Banten Andra Soni. Hadir pula pihak Dinas Pendidikan. Orangtua IPL tak hadir dan diwakili wali kelasnya.

Dalam pertemuan itu, mereka sepakat hadirnya perdamaian, pencabutan status nonaktif kepala sekolah, serta komitmen untuk memperbaiki mekanisme pembinaan dan komunikasi di lingkungan sekolah.

Status Nonaktif Kepala Sekolah Dini Pitria Dicabut

Gubernur Banten, Andra Soni, menjelaskan Kepsek Dini Pitria dapat kembali melaksanakan tugasnya setelah status nonaktif dicabut oleh Pemerintah Provinsi Banten. Pencabutan dilakukan dengan mempertimbangkan menjaga kelangsungan proses pembelajaran dan mencegah persoalan baru bila dipindah.

“Saya sampaikan, Bu, saya bisa saja memindahkan Ibu kemarin. Tapi presedennya bagaimana? Tidak saya pindahkan, Ibu kembali ke sana,” kata Gubernur Banten, Andra Soni, Rabu, 15 Oktober 2025.

Baca juga
Nasib Kepsek di Banten Tampar Siswa Ketahuan Merokok: Dinonaktifkan dan Dipolisikan

Andra Soni menjelaskan, langkah menonaktifkan Kepsek Dini Pitria saat itu untuk menjaga kondusivitas sekolah. Selain itu juga agar kepala sekolah dapat menerapkan pendekatan pembinaan yang lebih edukatif.

"Situasi saat itu tidak kondusif. Jadi keputusan Dindikbud agar semua kembali normal dalam proses pembelajaran. Sifatnya bukan hukuman atau pemberhentian, hanya nonaktif sementara," kata Andra.

Kepsek Dini Pitria dan Siswa ILP Saling Memaafkan

Dalam pertemuan itu, Kepsek Dini Pitria dan siswa berinisial ILP sepakat saling memaafkan serta mengakhiri konflik secara kekeluargaan.

“Saya minta maaf atas kesalahan saya,” kata ILP.

“Ibu maafkan, dan ibu juga minta maaf atas kata-kata ibu. Semoga di hati ILP bisa ikhlas,” balas Dini.

Baca juga
Ini Sanksi yang Tepat Untuk Siswa Merokok di Sekolah, Bolehkah Ditampar?

Alasan Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Sekolah


Ratusan siswa SMAN 1 Cimarga Lebak, Banten mogok sekolah sebagai protes insiden Kepala Sekolah diduga menampar murid yang ketahuan merokok (ist)

Seorang siswa yang terlibat aksi mogok mengeklaim aksi yang mereka lakukan bukan untuk membela perokok. Namun untuk menuntut perlakuan yang lebih adil dan cara penegakan disiplin yang tidak bersifat kekerasan.

"Kemarin kita tuh bukan membela perokok, kita tidak membenarkan ada yang merokok. Dan kita ini istilahnya puncak kegeraman siswa-siswi karena kita tuh mendam apa yang sering beliau (Dini Pitria) lakukan, kekerasan verbal yang ngga bisa terjaga omongannya yang kurang enak didengar," kata A.

"Jadi itu tuh puncak semuanya yang kita pendam, jadi kita lakukan protes itu," tambahnya.

Siswa kelas XI, B (16), juga menyatakan, perilaku Kepsek Dini membuat situasi sekolah tidak nyaman karena sering marah secara tiba-tiba, bahkan kerap melontarkan kata-kata kasar kepada siswa.

"Sering, bukan kekerasan fisik, hanya verbal dari mulut. Kalau fisik baru kemarin, kalau verbal sering banget. Kadang kami terganggu, misalnya lagi belajar tiba-tiba dia datang terus marah-marah ga jelas, kita tuh lagi belajar disuruh keluar mungut sampah, kan mengganggu KBM namanya, kan bisa mungutin sampah itu selesai KBM," ungkap B.

"Setelah kejadian itu (penamparan) di hari Jumat, itu bukan demo, itu spontan kita dikumpulkan oleh Ibu Kepsek, disuruh kumpul di lapangan, kata dia semua siswa harus kumpul di lapangan. Terus dia bilang 'kalau ga mau ikut aturan silakan keluar'," terang B. 

Artikel lainnya: Heboh Ustaz Yusuf Mansur Tawarkan Jasa Doa Online Bertarif Rp10 Juta

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan