Dampak Ledakan, Siswa SMAN 72 Ramai-ramai Minta Pindah Sekolah
- Arry
- 16 November 2025 15:32
Newscast.id - Siswa SMAN 72 Jakarta meminta segera pindah sekolah paska ledakan yang terjadi di sekolahnya pada Jumay 7 November 2025. Mereka itu adalah siswa yang menjadi korban akibat ledakan itu.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, para siswa korban ledakan itu sebagian mengalami gangguan pendengaran, luka bakar ringan, hingga trauma saluran pencernaan.
“Ternyata dampaknya juga di luar dugaan saya. Banyak siswa yang kemudian minta pindah sekolah,” kata Pramono di Jakarta, Minggu, 16 November 2025.
“Nah, inilah yang juga menjadi pikiran. Saya sudah minta kepada sekolah dan termasuk Ibu Kepala Dinas Pendidikan (Nahdiana) ini dirumuskan secara baik. Karena saya enggak mau kemudian dampaknya sampai panjang, begitu kan,” ujarnya.
Baca juga
Polisi Temukan Buku Catatan Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Curhat Soal Kesendirian
Pramono menjelaskan, pihak sekolah dan orang tua akan menggelar pertemuan untuk menentukan apakah pembelajaran tetap daring atau kembali tatap muka.
“Hari Senin besok mereka akan mengundang para murid dan juga guru, untuk diberikan pilihan. Apakah mereka akan sekolah langsung atau melalui daring,” ujar Pramono.
“Saya sampaikan kepada Ibu Kepala Sekolah, batas waktu untuk pembelajaran yang pakai daring, itu kan sampai dengan hari Senin,” kata Pramono.
Pramono pun menyinggung maraknya penggunaan HP di kalangan pelajar SMAN 72. Selain itu juga terjadi minim swasensor dari pihak sekolah.
“Kejadian di SMA 72 itu membuka mata kita semua bahwa swasensornya enggak ada dan itu memang kebetulan ketika kejadian kan saya termasuk yang pertama datang,” ucap Pramono.
“Dan ketika di rumah sakit, saya ketemu dengan suspect (terduga) yang melakukan, waktu itu masih setengah sadar. Jadi menurut saya hal-hal seperti ini enggak boleh terjadi,” sambungnya.
Artikel lainnya: Aksi Gus Ellham Ciumi Anak Perempuan Saat Dakwah, Keluarga: Sudah Pernah Ditegur