Mahfud MD Jelaskan Nama Soeharto Tak Tercantum di Keppres Serangan Umum 1 Maret

  • Arry
  • 3 Maret 2022 17:30
Mahfud MD(Humas/setkab)

Nama Presiden kedua Indonesia, Soeharto, tidak dimasukkan dalam Keppres Nomor 2 Tahun 2022 terkait Serangan Umum 1 Maret 1949. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, langsung klarifikasi.

"Keppres tersebut bukan buku sejarah, melainkan penetapan atas satu titik krusial sejarah," tulis Mahfud MD dalamakun Twitter-nya dikutip Kamis, 3 Maret 2022.

"Keppres tersebut tidak menghilangkan nama Soeharto dan lain-lain dalam SU 1 Maret 1949," ujarnya.

"Nama dan peran Soeharto disebutkan di naskah akademik keppres yang sumbernya komprehensif," jelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Baca Juga
Nama Soeharto Tak Disebut Dalam Keppres Serangan Umum 1 Maret yang Diteken Jokowi

Mahfud MD pun menyamakan Keppres 2 tahun 2022 itu sama seperti naskah Proklamasi 1945. "Hanya menyebut Soekarno-Hatta dari puluhan founding parents lainnya," kata Mahfud.

"Di dalam konsiderans ditulis nama HB IX, Soekarno, Hatta, dan Sudirman, sebagai penggagas dan penggerak," jelasnya.

Keppres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara diteken Presiden Joko Widodo pada 24 Februari 2022. Keppres ini diterbitkan dengan merujuk peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.

Lihat: Salinan Keppres 2 Tahun 2022

Dikutip dari salinan keppres, disebutkan, Serangan Umum 1 Maret 1949 digagas oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan diperintahkan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman serta disetujui dan digerakkan oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Dalam poin tersebut, disebut pula Serangan Umum 1 Maret 1949 didukung oleh Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, laskar-laskar perjuangan rakyat, serta segenap komponen bangsa Indonesia lainnya.

Dari awal Keppres 2 tahun 2022, tidak tercantum nama Soeharto yang pada saat peristiwa tersebut masih berpangkat Letnan Kolonel.

 

Artikel lainnya

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan