Bharada E Ungkap Tangis Wanita Misterius di Rumah Sambo dan Amarah Putri Candrawathi

  • Arry
  • 30 November 2022 17:16
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi(ist/ist)

Bharada Richard ELiezer mengungkapkan sebuah peristiwa di rumah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Jalan Bangka, Jakarta Selatan. Saat itu dia melihat sosok perempuan misterius menangis keluar dari rumah bosnya itu.

Selain itu, Eliezer juga menyatakan melihat amarah dari Putri Candrawathi saat periistiwa itu terjadi. Dan sejak kejadian itu, Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo sudah tidak lagi tinggal satu rumah.

Pengakuan itu disampaikan Eliezer saat bersaksi untuk terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 30 November 2022.

"Pada waktu sebelum kejadian di Magelang, apakah ada peristiwa-peristiwa lain? misalnya semacam kaya pertengkaran antara saudara Putri Candrawathi dengan Ferdy Sambo atau saudara Putri Candrawathi dengan Yosua?" tanya hakim.

Baca juga
Richard Eliezer Ungkap Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Sudah Pisah Rumah

Eliezer mengungkapkan ada sebuah peristiwa yang terjadi pada akhir Mei 2022. Saat itu dia tengah tugas piket bersama Yosua di rumah Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Jakarta Selatan.

Eliezer menjelaskan, saat itu, dia melihat Putri Candrawathi turun ke lantai bawah rumah Saguling. Yosua kemudian menyusul Putri sambil membawa senjata dan memasukkan ke dalam mobil. Setelah itu, Putri dan Yosua mengajak Richard keluar dari rumah.

Menurut Eliezer, saat itu ada dua mobil yang digunakan. Pertama ditumpangi Putri bersama Yosua dan Matheus (ajudan Sambo). Sedangkan Eliezer berada di mobil kedua dan mengikutinya dari belakang.

Saat itu mereka mengarah ke arah Kemang, Jakarta Selatan. Namun, saat itu mobil hanya berkeliling tanpa alasan yang jelas.

"Kita kan biasa komunikasi lewat HT, saya sempat nanya beberapa ke almarhum, 'bang, izin ini mau ke mana bang?'. [Dijawab] 'Sudah Chad ikut saja dulu'. Itu perjalanan ada muter-muter di Kemang, saya juga tidak tahu itu mau ke mana tujuannya," kata Eliezer.

"Akhirnya kita balik ke kediaman Bangka. Kita singgah di kediaman Bangka, saat mampir di kediaman Bangka, Ibu turun [dari mobil], saya lihat kondisi Ibu kaya lagi marah, jadi saya enggak berani menanyakan," sambung Eliezer.

Eliezer kemudian mengaku diminta Yosua memarkirkan mobil di bagian belakang rumah. Tak beberapa lama, tampak Ferdy Sambo pulang ke rumahnya di Jalan Bangka tersebut. Saat itu, wajah Sambo juga tampak marah.

"Pak Ferdy Sambo juga kayak marah-marah juga langsung masuk ke dalam rumah," kata Eliezer.

Eliezer menjelaskan, Yosua juga sempat berpesan bahwa akan ada rekan Ferdy Sambo yang akan datang ke rumah tersebut. Menurutnya, rekan Sambo itu bernama Erben.

Setelah itu, yosua meminta kepada seluruh ajudan dan ART keluar dari rumah Bangka tersebut.

"Tiba-tiba almarhum bilang sama Bang Matheus, tidak ada selain kami berdua (Yosua dan Matheus) yang ada di dalam area rumah, kediaman Bangka, semua tunggu di luar," kata Eliezer.

Sekitar dua jam berlalu, tiba-tiba terlihat ada orang yang mau keluar dari rumah. Eliezer mengaku langsung meminta petgas keamanan untuk membukakan pintu pagar. Saat itulah dia juga melihat ada perempuan keluar sembari menangis.

"Saya lihat ada perempuan, saya tidak kenal, nangis dia. Perempuan itu nangis 'eh ini siapa' karena saya tidak ada waktu dia datang, baru saya lihat ke arah dalam ada duduk," kata Eliezer.

"Perempuan itu bilang mencari drivernya dia, cari mobil di mana, saya lari ke samping saya panggil drivernya yang bawa mobil, mobil Pajero hitam, driver datang bawa mobil, perempuan itu naik baru pulang," kata Eliezer.

Eliezer mengaku tidak mengetahui apakah perempuan itu sudah ada di rumah atau datang bersama Eben. Sebab, saat Eben datang, dia sedang berada di halaman belakang.

"Semenjak kejadian itu, pak FS sudah lebih sering di [rumah] Saguling," kata dia.

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan