Heboh Hujan Hanya Guyur Satu Mobil, Ini Penjelasan BMKG

  • Arry
  • 2 Nov 2021 21:46
Fenomena Alam Hujan Hanya Mengguyur Satu Mobil Saja di Cikarang, Bekasi(@Uryan Riana/facebook)

Sebuah fenomena alam hujan hanya turun mengguyur satu mobil membuat heboh jagat dunia maya. Peristiwa itu terjadi di Bekasi, Jawa barat pada Minggu, 31 Oktober 2021.

Fenomena alam itu diabadikan anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Uryan Riana , dan diunggah di akun Facebooknya pada Senin, 1 November 2021. Unggahan ini pun kemudian beredar di sejumlah media sosial.

Dalam keterangannya, Uryan menjelaskan, saat itu dia ingin mengambil charger telepon yang tertinggal di mobilnya yang diparkir di Hotel Antero Jababeka, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Fenomena Hujan Hanya Turun di Satu Mobil

Saat di parkiran, dia terkejut melihat hujan yang hanya mengguyur satu mobil saja. Dia kemudian mengambil ponselnya untuk mengabadikan fenomena tersebut.

"Saya pikir ada orang yang main air. Tapi saya lihat ke atas hotel, tapi enggak ada apa-apa. Saya mikirnya ada orang yang nyemprot dari atas, tapi enggak ada. Yang bikin saya kaget, yang kena hujan cuma satu mobil doang, mobil Innova," katanya.

Baca Juga
Fenomena Alam Aneh, Hujan Hanya Guyur Satu Mobil Saja di Cikarang

Bagaimana penjelasan ilmiahnya hujan hanya turun di satu tempat saja?

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menjelaskan soal fenomena tersebut.

Namun, Koordinator Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, Akhmad Taufan Maulana, menyatakan belum dapat mengonfirmasi kebenaran peristiwa tersebut.

"Karena, data yang ada saat ini hanya berupa visual video yang disampaikan oleh warga dengan format durasi yang cukup singkat. Sementara, data-data pengamatan cuaca visual yang sifatnya lokal yang bisa dianalisis secara objektif setempat tidak tersedia," katanya, Selasa, 2 November 2021.

Menurut Akhmad, hujan yang terjadi pada area yang sangat sempit, secara logika dan teori sangat kecil terjadi.

Pertama, hal ini lantaran diameter awan cumulonimbus yang mebghasilkan hujan bisa memiliki diameter cukup luas hingga puluhan kilometer.

Kedua, lokasi hujan pada awan cumulonimbus biasanya mengikuti pergerakan awan. "Sehingga sangat jarang terjadi pada titik lokasi yang sama pada waktu lama. Terutama jika diameter awan cukup kecil akan sangat jelas terlihat pergerakan awan dan hujannya," ujarnya.

"Awan kumulus penyebab hujan lokal sulit terbentuk di kondisi setelah hujan seperti kejadian yang viral saat ini," ujarnya.

 

Baca Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait