Irfan menjelaskan, kasus cacingan yang dialami Raya adalah kejadian yang tidak biasa. Sebab, cacing yang ada di tubuh Raya ukurannya besar.
”Semestinya sudah ketahuan sebelumnya, tapi saya enggak tahu apa yang terjadi sebelumnya," kata Irfan.
"Jadi kalau untuk tipe cacingnya cacing gelang dan habitatnya di tanah biasanya manusia dalam hal ini bisa anak bisa dewasa tertular karena terinfeksi atau masuk secara tidak sengaja telur cacingnya. Telurnya ini bisa hinggap di makanan atau minuman secara tidak disadari termakan masuk ke saluran cerna,” kata Irfan.
Irfan menduga, Raya terinfeksi cacing karena kondisi rumahnya. Diduga saat Raya main di tanah di bawah rumahnya, terdapat telur cacing yang tersentuh kemudian tangannya masuk ke mulut.
Baca juga
Ternyata Kata Orang Tua Jika Kuku Kotor Banyak Cacingnya Terbukti, Ini Penampakannya
Setelah tertelan, sekitar dua atau tiga minggu telur itu menetas di dalam usus. Namun, sebelum menjadi cacing dewasa, itu ada fase larva.
“Fase larva inilah yang bisa menyebar lewat pembuluh darah secara hematogen kita menyebutnya ke paru-paru ke ginjal dan terburuknya ke otak,” ujarnya.
“Dalam hal ini memang sudah menjalar ke otak dan ke paru-paru, karena kalau tidak sadar dan tiba-tiba keluar dari hidung artinya cacingnya sudah hinggap di saluran napas atau saluran cerna dan merambat ke atas,” imbuhnya.
Bantuan untuk Raya
Irfan mengakui ada kendala biaya dalam pengobatan Raya. Sebab orang tua dan Raya tidak memiliki administrasi kependudukan seperti Kartu Keluarga dan lainnya yang menyulitkan mengurus BPJS.
Pada akhirnya biaya perawatan mesti dibayar tunai. Meski demikian, pihak rumah sakit memberikan keringanan biaya perawatan Raya.
”Memang ada kendala terkait nomor kependudukan, jadi dalam hal ini gagal untuk diaktivasi BPJS-nya, karena melewati batas waktu yang ditentukan 3x24 jam. Pada akhirnya tunai dan disanggupi sampai dengan akhir tetap dipertanggungjawabkan oleh Rumah Teduh,” katanya.
“Informasi yang saya dapat pembiayaannya telah selesai, dari rumah sakit sendiri memang memberikan keringanan," ujarnya.
"Untuk nominal keringanan berapa serta nominal akhir berapa, kami tidak mempunyai kewenangan untuk membuka data itu, karena sangkut pautnya dengan rekam medis juga dan data-data itu privasi dari keluarga,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News