Newscast.id - Sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah membawa ular ke rumahnya viral di media sosial. Ular-ular yang berasal dari sawah di sekitar rumahnya itu ternyata dia jual untuk penambahan uang jajannya.
Bocah itu diketahui bernama Muhammad Nandika Saepulloh. Bocah asal Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat itu biasa disapa Dika dan masih berusia 11 tahun.
Aktivitas Dika itu kerap direkam oleh tetangganya, Moel. Dia pun mengunggah video itu di media sosial miliknya hingga viral.
Moel menceritakan awal mula Dika memulai hobi mencari ular karena kerap melihat Moel sedang memandikan ular kadut atau ular karung belang yang ditemukan di sawah. Dari situ, Dika mulai tertarik untuk mencari ular tersebut.
Baca juga
Jadi Ular Paling Berbisa dan Punya Ekor yang Selalu berbunyi, Ini Isi Ekor Ular Derik
"Awal-awalnya lagi mancing belut, terus lihat saya lagi mandiin ular. Jadi dia suka mendekati saya," kata Moel kepada wartawan.
Menurutnya, Dika kemudian mencoba untuk memegang dan memainkan ular kadut itu. "Bawa-bawa ular kadut, dia sambil mancing belut," ujar Moel.
Moel kemudian meminta Dika menangkap ular di sawah untuk pakan ular yang lebih besar. Sebagian hasil tangkapan, ia jual di Pasar Minggu Banjaran.
"Ada yang buat kasih makan, ada yang buat dijual lagi," tutur Moel.

Dika, bocah pencari ular asal Bandung (@moelgolodogsato)
"Di tempat saya masih banyak sawah. Di persawahan, ular masih banyak," lanjut Moel.
"Saya juga ngasih edukasi ke dia. Kalau ular yang berbisa, tidak boleh ditangkap. Kalau saya lagi ngasih makan ular, suka dijelasin ke Dika juga. Takutnya ular apa saja, nanti ditangkap," ujar Moel.
Moel menjelaskan, ular-ular yang ditangkap Dika kemudian dia beli. Harganya beragam. Selain dari penjualan ular, Dika juga memperoleh uang dari hasil konten yang dibuat Moel.
Baca juga
Geger Hewan Mitologi Ular Naga Jawa, Ada Mitos Nyawa Melayang Bagi yang Pegang
"Satunya kalau dari ular koros cuma Rp10.000, emang murah kan ular kayak gitu. Kebanyakan dikilo kalau dari orang lain. Kalau saya ngambilinnya per ekor," ujar Moel.
Dalam satu hari, Dika rerata mendapatkan lima ekor ular kadut. Namun tak jarang pula Dika pulang dengan tangan kosong.
"Kadang ada satu hari dia nggak dapat ular. Soalnya kan dia nggak tiap hari nemu. Paling banyak sekitar lima," kata Moel.
Menurut Moel, Dika selalu membagi uang yang dia dapatkan untuk keluarganya. Terutama untuk ibu dan ketiga adiknya.
"Kalau dapat uang dari saya, adik-adiknya suka dikasih sama dia. Kalau saya dapat gaji dari konten, suka dikasih," ujar Moel.
"Bagusnya Dika gitu, (uangnya) nggak dimakan sama dia aja, dikasih ke mamanya, dikasih ke adik-adiknya," ujarnya melanjutkan.
Kisah Dika, bocah pencari ular dari Bandung
Keluarga Dika
Moel menjelasklan, Dioka adalah anak dari ayah yang bekerja sebagai buruh bangunan dan sang ibu berjualan perabotan.
"Kalau ayahnya di bangunan. Kalau ibunya suka jualan perabotan. Dika ini uang-uang yang didapat dari nangkap ular dibagi-bagi ke adiknya, ibunya," kata Moel.
Dika seharusnya kini duduk di kelas 5 SD. Namun, dia putus sekolah setelah pindah dari sekolah lama.
"Seharusnya sekolah kelas 5. Cuma dia berhenti di kelas 4. Soalnya sudah 2 kali tempat sekolah, nggak dilanjut," kata Moel yang tidak mengetahui alasan Dika tidak melanjutkan sekolahnya itu.
Artikel lainnya: Maarten Paes respon kabar bakal perkuat Persib Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News