Biang Kerok Kematian Ribuan Warga India, Jamur Hitam Sudah Masuk RI, Ini Gejalanya

  • Arry
  • 26 Jul 2021 07:39
Ilustrasi Pasien(Mufid Majnun/unsplash)

Kasus infeksi jamur hitam atau mucormycosis kini menjadi perhatian di tengah pandemi Covid di Indonesia. Penyakit ini biasanya muncul pascapemulihan Covid-19.

Infeksi jamur hitam ini mulai ramai dibicarakan setelah sejumlah kasus terdeteksi di India dan menyebabkan kematian. Jamur ini sudah membunuh 4.200 orang di India dan biasanya menyerang pasien setelah sembuh dari Covid-19.

Jamur hitam merupakan penyakit yang cepat menyerang tubuh. Ketika seseorang terkena penyakit itu, biasanya beberapa organ tubuh 'dihilangkan' untuk menghentikan penyebaran bakteri ke otak.

Obat-obatan yang digunakan untuk terapi Covid-19 diketahui dapat membuat tubuh lemah dan dapat meningkatkan kadar gula darah pada penderita diabetes dan pasien Covid-19 non-diabetes. Hal tersebut dikatakan sebagai alasan utama jamur bisa berkembang biak.

Jamur hitam tersebut juga sudah masuk Indonesia meski kasusnya tidak banyak.

Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan Anna Rozaliyani mengatakan, penyakit yang satu ini termasuk kategori langka.

Beberapa kasus mukormikosis di Indonesia telah dilaporkan sebelum pandemi Covid-19.

Meski jumlahnya tidak banyak, tetapi angka kematian dan kesakitannya tinggi.

Hal itu diungkapkannya dalam Konferensi Pers bertajuk "Black Fungi pada Pasien Covid-19: Apa yang Perlu Kita Waspadai?" pada 3 Juni 2021.

Karena efek berbahaya yang ditimbulkan penyakit ini, masyarakat diminta untuk mewaspadai infeksi mucormycosis dengan mengetahui penyebab serta gejala infeksi jamur hitam.

Apa penyebab jamur hitam?

Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi infeksi jamur hitam terdeteksi di antara orang-orang yang pulih atau telah pulih dari Covid-19. Orang yang menjalani terapi oksigen di ICU, di mana pelembab udara digunakan, lebih berisiko karena terpapar kelembaban. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menggunakan air steril untuk terapi oksigen.

Sistem kekebalan yang lemah, penggunaan steroid yang berlebihan, terapi vorikonazol dan diabetes yang tidak terkontrol juga membuat orang berisiko terinfeksi jamur hitam.

Penyakit jamur hitam muncul melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk seperti daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan.

Gejala jamur hitam

Gejala utama jamur hitam termasuk perubahan warna pada jaringan mulut, lidah, gusi, hidung tersumbat, pembengkakan wajah, berat di bawah mata, ketidaknyamanan, demam dan sakit kepala.

Berikut adalah tips agar untuk mengurangi kemungkinan terkena infeksi jamur hitam seperti dilansir Times of India.

Menjaga kebersihan mulut

Setelah pemulihan Covid-19, asupan steroid dan obat lain memungkinkan bakteri atau jamur di mulut tumbuh dan menyebabkan masalah pada sinus, paru-paru, dan bahkan otak. Bersihkanlah mulut Anda dengan menyikat gigi dua kali atau tiga kali sehari dan melakukan pembersihan mulut.

Bilas mulut

Menjaga kebersihan mulut yang baik pascapemulihan Covid-19 adalah keharusan bagi pasien untuk melindungi diri dari efek penyakit. Pasien disarankan untuk mengganti sikat gigi setelah hasil tes negatif dan tetap berkumur secara teratur.

Disinfeksi sikat gigi dan pembersih lidah

Pasien yang sembuh dari Covid-19 tidak boleh menyimpan sikat gigi di tempat yang sama dengan tempat orang lain menyimpannya. Disarankan untuk membersihkan sikat dan pembersih lidah secara teratur menggunakan obat kumur antiseptik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait