BMKG: Gempa Malang Bukan Dipicu Gempa Megathrust

  • Arry
  • 22 Okt 2021 15:19
Ilustrasi Gempa Bumi(Tumisu/pixabay)

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 menggoyang wilayah Malang. Selain di Malang, gempa ini terasa hingga 10 kabupaten di Jawa Timur.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat, gempa terjadi pada Jumat, 22 Oktober 2021, pukul 09.43 WIB. Gempa berpusat di 8,84 LS dan 112,51 BT atau 78 kilometer barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Menurut BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Ponorogo, Malang, Pasuruan, Nganjuk, Mojokerto, Pacitan, Lumajang, Jember, Blitar, dan Trenggalek. Bahkan di Blitar, guncangan gempa terasa selama 2-4 detik.

BMKG menjelaskan, gempa tersebut bukan gempa megathrust karena pusatnya berada di zona Benioff.

"Gempa pusatnya tidak berada pada bidang kontak antarlempeng, tetapi berada bawah zona megathrust yaitu pada bagian lempeng yang sudah mulai menukik yang dikenal sebagai zona Benioff," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta.

Gempa ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Sementara itu, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan, akibat gempa ini, terjadi kerusakan di sejumlah bangunan di Blitar.

Laporan visual dari BPBD Kabupaten Blitar, atap bagian teras gedung Mushola An Nur di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, mengalami kerusakan dan terjatuh hingga ke tanah. Kerusakan bangunan lainnya menurut asesmen sementara meliputi, 1 gedung kantor Desa Sarang dilaporkan rusak ringan, 1 unit rumah rusak ringan, 1 gedung balai kesenian Desa Sidorejo rusak ringan dan 1 gedung kantor Kecamatan Binangun rusak ringan.

"Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa," jelas Abdul Muhari.

BNPB juga mengimbau agar masyarakat tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat juga diminta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Selalu memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait