Laporan Intelijen: Serangan AS Tak Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran

  • Arry
  • 25 Jun 2025 16:43
Gambar dari satelit kondisi kompleks bawah tanah Fordow di Iran usai diserang Amerika Serikat pada 22 Juni 2025(reuters/reuters)

Amerika Serikat mengklaim telah menghancurkan fasilitas nuklir Iran dalam sebuah serangan. Namun laporan rahasia intelijen AS berbeda.

Dikutip dari Reuters, Rabu, 25 Juni 2025, sebuah sumber yang memiliki akses ke Badan Intelijen Pertahanan atau DIA menyatakan, serangan terhadap Iran hanya memperlambat pengembangan program nuklir beberapa bulan saja. Serangan itu juga tidak menghilangkan sentrifus atau persediaan uranium yang diperkaya Iran.

Sumber itu juga menyatakan, serangan AS itu juga hanya menutup pintu masuk ke beberapa fasilitas nuklir saja. Serangan itu tidak menghancurkan bangunan di bawah tanah.

Laporan Reuters ini pun menjadi sorotan di AS. Laporan ini juga membuat Presiden Donald Trump marah dan menyebut media seperti CNN dan The New York Times bermaksud merendahkan serangan militer.

Baca juga
Donald Trump Umumkan AS Bom 3 Situs Nuklir di Iran: Waktunya Perdamaian

"SITUS NUKLIR DI IRAN SEPENUHNYA HANCUR!" kata Trump dalam unggahannya di Truth Social.

Juru Bicara Gerung Putih, Karoline Leavitt, mengkonfirmasi keaslian asesmen DIA. Namun Leavitt menyebut laporan itu salah besar dan bersifat 'Sangat Rahasia'. Leavitt pun menyebut laporan itu sengaja dibocorkan untuk melemahkan Trump dan mendiskreditkan operasi militer.

"Semua orang tahu apa yang terjadi ketika anda menjatuhkan 14 bom seberat 30 ribu pound dengan sempurna pada target: pemusnahan total," kata Leavitt di X.

Utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steven Witkoff, juga membantah laporan tersebut.

"Laporan yang dalam beberapa hal menunjukkan bahwa kami tidak mencapai tujuan itu benar-benar tidak masuk akal," kata Witkoff dalam wawancara dengan FoxNews.

"Ketiganya tempat itu sebagian besar sentrifusnya hancur atau rusak. Hampir mustahil bagi mereka untuk menghidupkan kembali program itu untuk -- dalam pandangan saya dan pandangan ahli-ahli lain yang telah melihat data mentahnya, membutuhkan waktu bertahun-tahun," katanya lagi.

Mengenai serangan ini, pemerintah Iran menyatakan telah mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan kelanjutan program nuklir.

"Rencana untuk memulai kembali [pengembangan nuklir] telah disiapkan sebelumnya, dan strategi kami adalah memastikan produksi dan layanan tidak terganggu," kata kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, dalam pernyataan yang disiarkan di televisi pemerintah.

"Permainan belum berakhir," kata Penasihat Ayatollah Ali Khamenei itu. 

Artikel lainnya: Muncul Wacana Jawa Barat Dipecah Jadi 5 Provinsi, Ini Daftar Wilayahnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait